Megaproyek spektakuler Jembatan Selat Sunda (JSS) akan gagal total. Secara spiritual nama Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan pengusaha Tommy Winata sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS.
Analisis supranatural itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas, Jumat (12/07). "Secara spiritual Selat Sunda sangat lekat dengan Tatar Pajajaran. Sehingga, nama Hatta dan Tommy sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS. Apalagi niat Hatta Rajasa untuk pencitraan nyapres di 2014," tegas Ki Gendeng.
Menurut Ki Gendeng, dari sisi metafisika, Jembatan Selat Sunda bukan merupakan solusi untuk membuat perekonomian angkutan darat berjalan baik. Justru seharusnya, pemerintah melakukan perbaikan total Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni secara profesional, terencana dan tanpa korupsi.
"Ke depan, jika penyeberangan Merak-Bakauheni dibenahi secara nasionalis ,maka penghubung laut Selat Sunda akan lebih hebat dari pelabuhan penghubung manapun di dunia," tutur Ki Gendeng.
Ki Gendeng juga mengungkapkan, bahwa proyek JSS telah memakan korban, yakni dicopotnya Agus Martowardojo dari kursi Menteri Keuangan. "Tommy Winata jadi pemenang, dan bahkan mendapatkan bonus pengelolaan kawasan di Banten dan Lampung. SBY tega mengorbankan Agus Marto, yang dicopot dan dilempar ke Bank Indonesia. Agus Marto maunya JSS dibangun sendiri dan tidak perlu diserahkan ke asing lewat Tommy Winata," ungkap Ki Gendeng.
"Kemenangan Tommy Winata-SBY itu telah dirayakan di Bali dengan mengundang Cristiano Ronaldo. Dalam perayaan itu, secara simbolis, CR7 menanam mangrove di Bali," pungkas Ki Gendeng.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, menegaskan bahwa Jembatan Selat Sunda (JSS) layak dibangun. Bahkan Hatta menyatakan, meskipun Anak Gunung Krakatau meletus dan menghasilkan tsunami, JSS tetap aman.
"Tim sekretariat telah melakukan serangkaian studi kelayakan untuk menilai layak atau tidaknya pelaksanaan pembangunan jembatan itu. Ternyata, hasil studi menyatakan secara teknis Jembatan Selat Sunda layak dibangun," kata Hatta, Kamis (11/07).
Hatta mengatakan, JSS akan dibangun untuk menjadi ikon Indonesia, di mana tenaga ahli dan insinyur dari Indonesia akan berperan dominan membangunnya. JSS dibangun dalam satu kawasan terpadu yang meliputi dua provinsi, yaitu Banten dan Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar