Kamis, 22 Agustus 2013

Misteri Rambut Irjen Djoko Susilo yang Kebal Dipotong!!

Kesaksian kolektor keris Indra Jaya Febru Hariadi (48) tentang Irjen Djoko Susilo memunculkan kepingan kisah misteri. Dia menyebut, sang jenderal memiliki pusaka yang bisa membuat rambut kebal dipotong. Bagaimana kisahnya?
Di persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, Selasa (17/7) kemarin, Indra menyebut Djoko punya sedikitnya 200 keris. Dari keris sebanyak itu, ada 16 yang memiliki 'kekuatan' khusus. Keris senilai Rp 1,7 miliar itu biasa dimandikan pada malam 1 Suro.

Sebelum ada transaksi di atas, Djoko dan Indra pernah bertemu untuk menjajal kemampuan sebuah pusaka 'Mirah Delima' yang disebut bisa membuat rambut kebal dipotong.
"Kalau pegang keris, rambutnya nggak bisa dipotong, terus kerisnya jadi warna merah delima," kata Indra.
Pernyataan pensiunan tentara ini mengundang reaksi dari kubu Irjen Djoko. Salah satu anggota tim kuasa hukum, Juniver Girsang, mempertanyakan hal tersebut.
"Rambut dipotong tidak mempan?" tanya Juniver.
"Insya Allah, mohon izin, karena Allah SWT," jawab Indra.
Indra mengenal Djoko di Surabaya ketika masih aktif di Kodam V Brawijaya. Saat berkunjung ke rumah Kapolri saat itu Roesmanhadi, Indra dikenalkan oleh Lettu Widodo dengan Djoko pada tahun 1998.
Apakah Irjen Djoko kini masih kebal? Saat ditanya usai persidangan, dia tak mau memberi informasi detail soal koleksi kerisnya. Yang jelas, setiap keris memiliki fungsi berbeda.
"Dari 16 itu yang paling sakti itu rahasia," kata Djoko penuh misteri.

sumber

This work is licensed under a Creative Commons license.

Rabu, 21 Agustus 2013

Menguak Misteri Harta Karun Presiden Ri Soekarno

Harta Karun Bung Karno merupakan misteri yang selalu menarik minat banyak orang, karena masih saja banyak yang yakin bahwa harta karun peninggalan raja-raja jaman dahulu betul-betul diwariskan kepada Presiden Pertama RI alm Soekarno.
Berikut adalah pencarian tak kenal lelah team kami untuk mengusut misteri dari Harta Karun Bung Karno tersebut.
Klaim tentang harta peninggalan Presiden RI pertama Soekarno mungkin sudah sering kita dengar. Namun setelah diusut, pengakuan seperti itu hanya omong kosong belaka. Pada bulan Januari 2011, klaim serupa muncul dari daerah Bolaang Mongondow, wilayah Sulawesi Utara. Terdapat seorang kakek yang mengaku mempunyai emas batangan dan surat berharga (obligasi) kekayaan Negara Republik Indonesia. Benda-benda berharga itu, menurut sang kakek, tersimpan di sebuah bank di Swiss.
Nama kakek itu ialah Zakaria Sukaria Pota, yang menurut beliau juga dirinya sekarang sudah berusia 126 tahun. Bagi warga setempat, nama Zakaria Sukaria Pota mengandung arti 'Berubah-ubah Wajah'. untuk membuktikan klaimnya kakek Zakaria menunjukkan pedang serta pisau terbuat dari emas dan empat buah emas batangan. Diperlihatkan juga tongkat komando, yang oleh kakek Zakaria, diakui milik almarhum Presiden Soekarno.

sumber

This work is licensed under a Creative Commons license.

Misteri Batu Krobu, Pengabul Permohonan di Probolinggo

Batu Krobu yang menjadi mistos di Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Batu sebesar rumah ini diyakini sebagai jelmaan seorang ratu kerajaan.
Menurut pemilik tanah tegal tempat batu sebesar rumah itu berada, Sutali (40), dirinya memang tidak tahu sendiri kepastian hikayat soal kesakralan batu itu. Tapi, dia sempat diceritakan orangtuanya bernama Ba'i. Orangtuanya mengaku jika batu krobu itu merupakan wujud salah seorang ratu.
"Pada zaman dahulu katanya ada salah seorang ratu yang hendak ke pulau Madura yang diantar oleh prajuritnya. Namun, karena perjalanan mereka kesiangan, akhirnya berhenti di tempat itu," cerita kata Sutali saat ditemui di rumahnya.
Wujud dari keberadaan prajurit yang mengawal perjalanan sang ratu, dibuktikan banyaknya batu-batu kecil sebesar kepala kerbau yang bertaburan di lahan tegal miliknya. Bahkan, batu-batu yang dianggap sebagai prajurit itu umurnya hingga mencapai ratusan.
"Nah, semua batu-batu kecil yang bertaburan itu menurut sejarahnya para prajurit yang mengawal sang ratu," katanya.
Sering Dijadikan Tempat Persembunyian Tentara Indonesia
Sakralnya keberadaan batu krobu itu memang sudah sejak zaman dahulu. Ini dibuktikan, menurut cerita warga setempat jika batu tersebut pernah dijadikan tempat persembunyian para tentara Indonesia saat dikejar-kejar tentara Belanda.
"Ada sekitar 1 kompi tentara Indonesia pada saat itu sedang dikejar-kejar oleh tentara Belanda. Pada saat dikejar tentara Belanda, mereka kebingungan. Sehingga kemudian berembunyi dibalik batu itu," kata Sutali.
Anehnya, begitu bersembunyi di balik batu itu para tentara Belanda kehilangan jejak. Mereka tidak melihat para tentara Indonesia lagi. "Memang batu itu sejak dulu katanya wingit. Tidak mau dirusuhi (dikotori,red)," jelasnya.
Pernah, cerita dia, ada salah seorang warga sekitar yang mengaku tidak percaya dengan adanya mitos batu tersebut. Dia kemudian memanjat batu ke atas. Melihat warga itu naik ke atas batu, para tetangganya beramai-ramai menyuruhnya turun. Tapi orang itu tetap ngotot menaiki batu tersebut.
Begitu orang itu turun ke bawah, warga terkejut. Karena orang yang berani memanjat batu itu tiba-tiba tak sadarkan diri. Bahkan, setelah sadar dia menjadi gila.
Melihat kejadian itu, warga yang rumahnya berada di dekat batu itu semakin percaya. Mereka melarang anak kecil agar tidak bermain di dekat batu tersebut. "Wejangan agar kita tidak sembrono main di dekat batu itu sejak orang-orang tua dulu sampai sekarang," katanya.
Terdapat Banyak Pusaka dan Harta Karun
Wingitnya keberadaan batu krobu tampaknya juga menjadi sasaran para pemburu barang-barang antik. Selain menjadi sasaran pemburu barang antik, batu krobu juga diyakini dihuni hewan-hewan gaib.
Salah seorang pemburu barang antik yang berhasil ditemui detiksurabaya.com bernama Mustaqim (40) mengatakan, jika batu krobu memang salah satu tempat yang paling angker.
Pria asal Desa Sepuh Gempol itu menceritakan, dirinya pernah melakukan tirakat di tempat itu selama 41 hari. "Pokoknya di tempat itu memang angker," katanya saat ditemui di rumahnya.
Selama 41 hari melakukan tirakat itu, Mustaqim banyak menemui hewan-hewan gaib. Seperti macan, ular sebesar pohon kelapa, kelabang dan lain sebagainya. Meski banyak menemui hewan-hewan gaib, dia merasa tidak takut sedikit pun. "Karena kita punya niat baik. Buat apa takut," timpalnya.
Selama melakukan tirakat, pria itu mengaku diberi beragam jenis keris oleh penunggu batu krobu. Mulai dari keris Blambangan, keris mini semar, keris Syuro dan lain sebagainya. "Asal kita kuat menjalani tirakat, kita pasti akan mendapatkan sesuatu yang kita inginkan," ungkapnya.
Menurut penuturan dia, secara mata batin batu krobu itu terdapat pintunya. Pintu itu menghadap ke arah timur daya. "Sepengetahuan saya seperti itu," imbuh Mustaqim.
Bahkan, di dalam batu itu terdapat banyak barang-barang antik yang tidak dapat ditembus dengan kasat mata. Seperti batangan emas yang hingga saat ini belum satu pun pemburu barang antik yang berhasil mengambilnya. "Kalau kuat dengan setiap godaan yang datang pasti dikasih oleh penghuni batu itu," kata dia.

sumber

This work is licensed under a Creative Commons license.

Misteri Mikrofon dan Wanita ke 3 Pada Saat Proklamasi Kemerdekaan

Siapapun pasti tidak asing dengan foto Bung Karno yang tengah membacakan proklamasi. Foto ini selalu dimuat pada setiap buku sejarah kemerdekaan dan tayangan TV yang membahas proklamasi. Foto tersebut begitu pentingnya karena menjadi bukti otentik dibacakannya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Namundi balik itu foto tersebut juga mengandung kisah-kisah menarik. Berikut adalah salah satu kisah seputar pembacaan proklamasi yang saya temukan dalam sebuah potongan artikel.

Satu-satunya mikrofoon

Pernah seorang bekas pejabat RI bercerita bahwa mikrofoon satu-satunya yang digunakan pada waktu Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu adalah barang “curian dari Belanda”. Itu tidak betul! Mikrofoon tersebut adalah milik sdr. Gunawan dari “Radio Satrija”, yang bertempat tinggal dan berusaha di jalan Salemba Tengah 24, Jakarta.
Mikrofoon tersebut adalah hasil buatan sdr. Gunawan sendiri. Baik “corong”nya, maupun “stardar”nya. Baik “Vesterker”nya, maupun “band”nya, juga dibuat dari “zilverpapier”, selubung rokok. Semuanya itu adalah hasil kecerdasan otak dan keterampilan tangan seorang Indonesia, yang bernama Gunawan itu.
Pada tanggal 17 Agustus pagi-pagi benar, dua orang masing-masing berusia 35 tahun, berkendaraan sebuah mobil, datang untuk meminjam mikrofoon. Tidak diterangkan kepadanya untuk keperluan apa. Mereka itu adalah sdr. Wilopo dan Nyonoprawoto. Sdr. Wilopo waktu itu bekerja di Balai Kota sebagai pembatu pak Suwirjo. Oleh karena itu baik Sdr. Wilopo maupun Mas Njono tidak bisa memasang mikrofoon sendiri, maka sdr. Gunawan menyuruh seorang anggota keluarganya, seorang pemuda berusia 21 tahun yang juga cukup ahli untuk ikut mereka. Baru di dalam mobil itulah, Sdr. Sunarto demikianlah nama pemuda itu, diberi tahu, bahwa mikrofoon itu akan diperlukan guna Proklamasi Kemerdekaan.
Sdr. Sunarto inilah yang memasang Mikrofoon yang besejarah ini di Gedung Pegangsaan Timur 56 pada tanggal 17 Agustus 1945 (ketika artikel ini ditulis, Sdr. Sunarto bekerja sebagai pengusaha dan tinggal di Bogor).

“Standar” didirikannya di ruang muka yang terbuka, dan “versterker” diletakkan di dalam kamar muka sebelah kiri ruang terbuka itu. Setelah selesai dipakai, siang itu juga mikrofoon diserahkan kembali oleh Sdr. Wilopo kepada Sdr. Gunawan.
Menurut keterangan Sdr. Sunarto, baik pada waktu dibawanya ke Pegangsaan Timur maupun pada waktu dibawanya kembali ke Salemba Tengah, Mikrofoon tersebut seolah-olah telah mendapat “salvo kehormatan”dari tentara Jepang berupa tembakan senapan. Masing-masing terdengar di muka RS UP dan di muka “Ika Daigaku” (Sekolah Kedokteran UI sekarang). Untung tidak sampai menyebabkan jatuhnya korban, dan barangkali memang tidak dengan “peluru tajam”.
Ternyata mikrofoon itu masih mempunyai peranan lebih lanjut karena bersamaan dengan pemilikinya, dibawa hijrah ke Solo pada permulaan tahun 1946. Sejak itu barang tersebut disimpan baik-baik oleh keluarga Gunawan. Hanya kadang-kadang saja ditunjukan kepada sabat-sahabatnya dan tidak pernah dipergunakan lagi. Pada akhir tahun 1949, memenuhi anjuran pemerintah RI, Keluarga Gunawan pun kembali lagi ke Jakarta. “Mikrofoon Bersejarah” itu dibawanya, “Versterker”nya telah rusak, dan ditinggal di Jogja. Berkali-kali barang yang mempunyai nilai sejarah itu telah ditawar orang untuk dibeli, tetapi Keluarga Gunawan selalu menolaknya. Di manakan benda bersejarah itu sekarang ini?


Suwirjo, sebagai pembawa acara…

Pada sekitar tahun 1960, mikrofoon beserta “stadar”nya tetapi tanpa “versterker” lagi itu, telah diminta oleh Sdr. Harjoto, waktu itu Sekjen Kementerian Penerangan, dengan perantaraan Sdr. Darmosugondo untuk diserahkan kepada Presiden, agar akhirnya disimpan di dalam Monas (Monumen Nasional).
Tetapi sejak itu Sdr. Harjoto tidak tahu lagi dimanakah mikrofoon itu berada. Yang mungkin masih dapat memberi keterangan adalah Sdr. Tukimin, pembantu pribadi Presiden Soekarno, Demikian jawab Sdr. Harjoto atas pertanyaan penulis. Pada waktu itu Sdr. Gunawan beserta Istri telah menyatakan sama sekali tidak berkeberatan, bahkan merasa gembira dan bangga, apabila “mikrofoon” tersebut dimasukkan dalam museum perjuangan kita. Harus diakui, bahwa di samping KERTAS DENGAN TEKS PROKLAMASI dan BENDERA PUSAKA, MIKROFOON inilah merupakan benda bersejarah yang pantas kita simpan sepanjang massa.


Mikrofoon Bersejarah yang misterius

Wanita yang ke-3

Pada waktu Kemerdekaan diproklamirkan di Pegangsaan Timur (sekarang Jalan Proklamasi) No. 56, diantara lebih seribu orang yang hadir di tempat tersebut, hanya ada 3 orang wanita. Yang 2 orang, telah kita kenal, yaitu “Bu Fat” dan “Zus Tri”. Tetapi siapakah wanita yang ke-3 itu? Dia turut berdiri di barisan paling depan menghadap rumah Bung Karno. Dan tatkala beberapa saat kemudian Dr. Muwardi mengajak membentuk “Pasukan Berani Mati”, wanita yang usianya sekitar 35 tahun dan perpakaian sangat sederhana, turut mendaftarkan dirinya. Namanya penulis tidak ingat lagi.

Tetapi alamatnya yang dia berikan masih penulis ingat. Yaitu KARANGANYAR (Bagelen). Masih hidupkah ia sekarang ini ? (ketika tulisan ini ditulis), Entahlah!
Tetapi dialah wanita ke-3 yang dapat kita lihat dalam gambar-gambar Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

This work is licensed under a Creative Commons license.

Misteri Kutukan di Jembatan Selat Sunda

Megaproyek spektakuler Jembatan Selat Sunda (JSS) akan gagal total. Secara spiritual nama Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan pengusaha Tommy Winata sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS.
Analisis supranatural itu disampaikan praktisi metafisika Ki Gendeng Pamungkas, Jumat (12/07). "Secara spiritual Selat Sunda sangat lekat dengan Tatar Pajajaran. Sehingga, nama Hatta dan Tommy sangat tidak cocok sebagai pemrakarsa JSS. Apalagi niat Hatta Rajasa untuk pencitraan nyapres di 2014," tegas Ki Gendeng.
Menurut Ki Gendeng, dari sisi metafisika, Jembatan Selat Sunda bukan merupakan solusi untuk membuat perekonomian angkutan darat berjalan baik. Justru seharusnya, pemerintah melakukan perbaikan total Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni secara profesional, terencana dan tanpa korupsi.
"Ke depan, jika penyeberangan Merak-Bakauheni dibenahi secara nasionalis ,maka penghubung laut Selat Sunda akan lebih hebat dari pelabuhan penghubung manapun di dunia," tutur Ki Gendeng.

Ki Gendeng juga mengungkapkan, bahwa proyek JSS telah memakan korban, yakni dicopotnya Agus Martowardojo dari kursi Menteri Keuangan. "Tommy Winata jadi pemenang, dan bahkan mendapatkan bonus pengelolaan kawasan di Banten dan Lampung. SBY tega mengorbankan Agus Marto, yang dicopot dan dilempar ke Bank Indonesia. Agus Marto maunya JSS dibangun sendiri dan tidak perlu diserahkan ke asing lewat Tommy Winata," ungkap Ki Gendeng.
"Kemenangan Tommy Winata-SBY itu telah dirayakan di Bali dengan mengundang Cristiano Ronaldo. Dalam perayaan itu, secara simbolis, CR7 menanam mangrove di Bali," pungkas Ki Gendeng.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, menegaskan bahwa Jembatan Selat Sunda (JSS) layak dibangun. Bahkan Hatta menyatakan, meskipun Anak Gunung Krakatau meletus dan menghasilkan tsunami, JSS tetap aman.
"Tim sekretariat telah melakukan serangkaian studi kelayakan untuk menilai layak atau tidaknya pelaksanaan pembangunan jembatan itu. Ternyata, hasil studi menyatakan secara teknis Jembatan Selat Sunda layak dibangun," kata Hatta, Kamis (11/07).
Hatta mengatakan, JSS akan dibangun untuk menjadi ikon Indonesia, di mana tenaga ahli dan insinyur dari Indonesia akan berperan dominan membangunnya. JSS dibangun dalam satu kawasan terpadu yang meliputi dua provinsi, yaitu Banten dan Lampung.

sumber

This work is licensed under a Creative Commons license.

Senin, 19 Agustus 2013

pengalaman pribadi diboncengin kuntilanak

Hai smua.ak kali ini mau berbagi cerita tntang pglaman pribadiku sndri yg mgkin gk akn ak lupakan slamanya.kejadianya di tempatku tinggal daerah kota klaten,thn 2011 kmrin tanggalnya ak lupa tp yg jls wkt it ak msh ingat bgt trjadi pd malam jumat kliwon.wkt sktr jam 23.00 malam,ak bru aj pulang dr rmh temen mengendarai spd mtr menuju rmh,yah memang utk menuju rmhku ad 2 pilihan jalur yg bs dtempuh dan sm2 2jalan it mempunyai cerita mistis msing2,utk pilihan jln yg prtama,ak hrs melewati persawahan dan melewati pertigaan di deket balai desa gt,nah konon dstu msyarakat sering di ganggu sm genderuwo penunggu pohon beringin tua di dpn kantor balai desa itu&utk jalur yg ke 2 ttp melewati sawah dan melewati jalan turunan yg tajam yg di bwhnya it ad jembatan yg di kelilingi pohon bambu yg sangat rimbun smpe2 yg katanya masyarakt sktr sering ad penampakan kuntilanak yg sedang duduk2 di pagar jembatan it smbil kakinya menjuntai ke bwh,memang dstu wkt siang hari pun dstu ttp terkesan angker krn cahaya matahari tdk bs penuh masuk kstu jd tekkesan lembab dan gelap dstu.nah,stlh menimbang2 jalur mana yg akn ak tempuh yg sbnrnya ak gk pilih dua_duanya tp krn trpaksa,akhirnya ak jatuhkan pilihanku ke jalur yg ke 2 yaitu melewati jembatan angker it dan seraya berdoa smg tdk trjadi ap2 nt djln.akhirnya ak bergegas pulang dgn hati yg harap2 cemas,akhirnya ak sampai jg di jln desa masuk ke sawah,dstu ke anehan mulai trjadi baru aj belok ke jalan desa ak mencium bau anyir kyk darah gt,tp ak pura2 cuek aj ( sok pemberani ) kyk tdk mencium apa2....spd mtr trs brjalan dan akhirnya ak smpe jg di jembatan angker it,hatiku mulai berdetak cpt ,tiba2 wkt jlnan menurun leherku kyk di tiup angin gt pdhl wkt it gk ad angin ,yg membuatku merinding tp lgi2 ak brusaha ttp tenang dan cuek aj,pas di tengah2 jembatan tiba2 terasa mtrku kok kyk berat bgt gt pdhl jalanan datar tdk nanjak.dlm hati ak brkata wah sdh alamat nih,kena jg ak di gangguin.ak melirik kaca spion kanan dan ap yg ak liat?????jreennggg ad trlihat punggung wrn putih gt,kyknya sih punggung orang yg lg bonceng gt (posisi bonceng cewek duduk menyamping gt)smbil msh trcium bau amis bgt deh,ak kyk mau muntah ciumnya kyk bau darah gt pokoknya bikin mual.ak ttp brusaha tenang wlo ak sbnrnya sdh setengah mati ketakutan,ak tdk berani menoleh ke belakang krn tkt nt melihat sstu yg mengerikan,ak cm melirik2 spion trs dan stlh kurang lbh 50 meter ak liat spion trnyata si mrs.kunti msh trlihat dstu bonceng ak dan tarikan mtr ttp berat bgt.trs ak brusaha komat-kamit baca ayat2 suci alqur an yg ak hafal surat al fatihah,al ikhlas gt,akhirnya sktr jarak 100meter tiba2 terasa enteng mtrku lalu ak nengok spion lg bayangan putih2 di belakangku trnyata sdh gk ada.tiba2 trdengah suara cekikikan ketawa hihihihihihihi gt yg keras gt,suaranya kyknya arahnya mkin lm makin ke ats gt,ak beranikan dr menoleh ke belakang dan tebak ap yg ak liat,ak liat si kunti terbang ke ke arah pohon waru smbil ketawa ngeriiii.tnpa pikir panjang ak lgsung tarik gas mtr se kencang2nya kabur dan tdk berani menoleh ke belakang lgi.dan akhirnya ak smpai drmh lgsung mtr ak tinggalin di dpn rmh dan loncat buka jendela kmr dan loncat masuk ke kmr ( posisi kmrku ad di depan dstu ad jendela emang sdh biasa tdk pernah ak kunci sbg jln rahasiaku msuk rmh,hehehee.krn ak sering pulang mlm tkt dmarahin ortuku jk masuk lwt pintu utama).dan semenjak saat it ak sdh tdk berani lgi pulang mlm2 lgi,dan ak tdk menceritakan kejadian in sm ortuku krn tkt dmarahin.it pglaman yg ak alami sndr yg mgkin tdk akn ak lupakan.maap kl tulisanya trkesan acak2an.

 

dari: si bolang Open-mouthed smile yuk sharing cerita seram kalian disini Vampire bat

This work is licensed under a Creative Commons license.

Kamis, 01 Agustus 2013

Cerita Mistik Kehebatan Mustika Merah Delima

Kisah-kisah tentang kehebatan Mustika Mirah Delima, yang katanya bila batu  dimasukkan ke dalam air bisa tembus cahayanya hingga beberapa gelas, mungkin telah lama kita dengar.  Konon, Semakin banyak gelas yang terkena bias warna merahnya, maka diyakini semakin ampuh tuah sang batu merah delima tersebut, dan tentunya harganyapun semakin mahal.  Kali ini saya akan berbagi cerita tentang kehebatan batu mustika merah delima tersebut.  Cerita ini saya alami saat saya menjadi anggota tim infomistik yang mendapatkan kesempatan untuk membuktikan kehebatan batu merah delima yang dimiliki oleh mas Totok, salah seorang warga Gresik.  Berikut adalah Cerita Mistik Kehebatan Mustika Merah Delima tersebut.

Tim Infomistik beranggotakan 3 orang, salah satunya adalah saya, datang menemui mas Totok di kediamannya di Gresik Jawa Timur. Menurut mas Totok, Ia mendapatkan batu mustika merah delima ini dari almarhum gurunya  yaitu almarhum Kyai Toha.


“Kebetulan saat ini Mirah Delima ini sedang pulang. Soalnya kadang ia pergi, saya tidak tahu kemana perginya, kadang pergi kadang datang,” kata Mas Totok  sambil memperlihatkan Mirah Delima yang hanya sebesar biji kedelai, tanpa diikat apapun.

Pertama-tama mas Totok mengambil gelas berisi air putih, kemudian mustika Batu Mirah Delima terebut dimasukkan ke dalam gelas tersebut. Kemudian mas Totok diam berkonsentrasi sejenak, seperti meditasi, untuk berdialog dengan khodam batu tersebut. Tak lama kemudian terjadi keganjilan, batu itu tiba-tiba seperti zat warna yang terkena air memendar, dan tahu-tahu warna merah naik ke atas dan melingkar, terlihat seperti bendera merah putih.
Selanjutnya mas Totok memerintahkan agar khodam mustika Mirah Delima itu untuk merubah warna air yang ada di dalam
 gelas, yakni bening, merah, bening dan merah. Ya, air dalam gelas berubah sesuai dengan perintah mas Totok. Kami semua terkesima, sebuah benda mati mampu melakukan perintah pemiliknya yaitu merubah warna air dari bening ke merah dan dari merah ke bening.

Peragaan kemudian dilanjutkan. Salah satu anggota tim Infomistik yaitu mas Asyhar diminta untuk memegang mustika Mirah Delima, lalu mas Totok berkata “Bila tersentuh tangan manusia, hanya 5 menit saja paling lama, bentuk materi mustika ini akan berubah menjadi de-materi.”

Dan ternyata itu benar, setelah 5 menit berada di atas telapak tangan mas Asyhar, tiba-tiba batu merah delima itu berubah menjadi semacam asap, dan seluruh ruang tamu mas Totok berubah menjadi merah semua. lalu tak lama kemudian warna merah itu lama-lama hilang dan berbentuk batu Mirah Delima lagi yang hanya sebesar biji kedelai.

Mas Totok mengatakan bahwa mustika Mirah Delima ini meskipun ukurannya kecil, cuma sebesar biji kedelai, seorang paranormal dari negeri Jiran Malaysia pernah menawar dengan mas kawin Rp. 5 milyar tetapi mas Totok tidak memberikannya.

“Mustika seperti ini tidak bisa diperjualbelikan, percuma saja, akan mukso mas,” kata Mas Totok kepada infomistik.

Yang membedakan batu Mirah Delima dengan mustika Merah Delima salah satunya menurut kitab kuno Selo Pepelikan adalah dikatakan bahwa batu Mirah Delima yang tulen (asli) berwarna merah seperti buah delima. Dan bisa jadi bila mustika batu tersebut sudah pernah jadi milik orang lain yang Linuwih, seperti Raja Gung Binathara, orang-orang suci semacam Wali, Aulia, dll.

Cara praktis untuk menguji keaslian batu mustika ini, bagi orang awam cukup dimasukkan dalam gelas akan memancarkan warna semburat kemerahan. Khasiat secara umum, adalah: ora tedas tapak palune padde (kebal), yang memiliki akan ditinggikan derajatnya.

Menurut sejarah gaib, awal terciptanya Mirah Delima dari pusarnya Shang Hyang Wisnu yang tumbuh bunga  tunjung (teratai). Dari tunjung inilah keluar Shang Hyang Brama, yang kemudian menciptakan jagad raya dengan segala isinya.

Dari sinilah Hyang Brama merupakan perlambang Makartining Gesang. Sedang Shang Hyang Wisnu kemudian bergelar Padmanaba atau Pusar Bunga Teratai, yang berarti membuahkan kehidupan (Makartining Gesang). Loro-ning-atunggal (dua tapi satu) senyatanya hidup ada di rasa karena hidup. Ibaratnya madu dan manisnya, matahari dan sinarnya.

Di bumi Nusantara, khususnya Jawa dan Bali, mustika Mirah Delima banyak ditemukan di bekas reruntuhan keraton, misalnya bekas keraton Majapahit atau keratorn pelarian Brawijaya Gunung Lawu (Argo Dumilah). Khasiatnya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit parah, muntah darah, penyakit yang berasal dari Black Magic, dll serta sebagai pepeling (peringatan/warning leluhur) jangan memakai batu yang retak-retak, buruk efeknya.  Wallahu A’lamu Bisshawab.

Demikianlah Cerita Mistik Kehebatan Mustika Merah Delima ini, semoga dapat menghibur anda.

Rabu, 31 Juli 2013

Jatuh Pingsan Setelah Menatap Hantu Glundungpringis

Namaku Afandi, saat ini aku sudah berusia 45 tahun. Waktu itu, sekitar 35 tahun yang lalu saat aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sore hari menjelang maghrib aku bersama 3 orang kawanku sedang bermain bola di sebuah tanah kosong di samping masjid.  Saat adzan maghrib dikumandangkan, permainan bola diakhiri.  Saat itulah kami bertemu hantu glundungpringis, kawanku yang bernama Yasin pingsan karena dialah yang memegang hantu glundungpringis itu dan menatapnya,  Berikut adalah cerita Jatuh Pingsan Setelah Menatap Hantu Glundungpringis itu.

Saat itu, sepulang sekolah sekitar jam setengah lima sore, kami berempat yaitu aku, Yasin, Umar dan Sodik bermain bola plastik di tanah kosong milik pak Haji Mustofa yang ada samping masjid sambil menunggu datangnya shalat maghrib.  Ya, kami hanya bisa bermain bola di tanah-tanah kosong, di kampung kami tidak ada lapangan bola.  


Selama permainan, tidak ada tanda-tanda keanehan apapun, hampir tiap sore kami bermain bola di samping masjid itu.  Saat itu sedang ada proyek pembangunan masjid sehingga di tanah kosong itu ada material bahan bangunan untuk pembangunan masjid, ada tumpukan batu bata dan gundukan pasir.  Tapi hal itu tidak menghalangi permainan kami.

Hari sudah sore, matahari sudah terbenam dan pengeras suara di masjid sudah mengumandangkan tarhim, berarti 10 menit lagi adzan maghrib dikumandangkan. Karena masih asyik, kami tidak segera mengakhiri permainan kami.

Saat adzan maghrib terdengar, aku menendang bola ke arah Yasin yang ada di dekat gundukan pasir.  Yasin tidak bisa menghadang bola tendanganku dan akhirnya bola melewati gundukan pasir itu.

“Sudah adzan Sin, ambil bolanya”, kataku kepada Yasin.

Yasinpun segera menyeberangi gundukan pasir itu untuk mengambil bola. Kami menunggu Yasin. Kami sangat kaget saat Yasin muncul dari balik gundukan pasir tidak membawa bola tetapi menenteng kepala orang.

“Sin, itu, itu, itu”, teriak Sodik sambil menunjuk ke kepala yang dibawa Yasin.

Mendengar teriakan Sodik, Yasin segera melihat dan memperhatijkan benda yang dibawanya, dan Yasin langsung  pingsan, dan hantu glundungpringis itu langusung menggelinidng kabur sambil tertawa “hi hi hi hi”.

“tolong, tolong”, kataku sambil lari menghampiri Yasin.  Beberapa orang yang mau shalat Jama’ah di masjid membantu kami membawa Yasin ke serambi masjid.

“ada apa?, kenapa Yasin tadi kok tiba-tiba pingsan?”, kata pak Soleh kepadaku.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan pak Soleh, mulutku seperti kaku.

“kamu ditanya diam saja, ini kenapa ?, ada apa?”, tanya pak Yasin kepada Sodik.

“Itu pak, anu”, kata Sodik gagap menjawab pak Soleh.

“anu anu, anu apaan?” kata pak Soleh, sementara pak Kahar telah berhasil membuat Yasin siuman.

“Tadi kamu kenapa Sin?” tanya pak Soleh kepada Yasin karena Yasin sudah siuman.

“Glundungpringis” kata Yasin lalu pingsan lagi.

Makin banyak bapak-bapak dan kawan-kawanku yang datang ke masjid, kami dikerubuti banyak orang, termasuk pak Sofyan, bapaknya Yasin. Pak Sofyan langsung mencoba menyadarkan Yasin dan Yasin sadar kembali.

“Sudah sana, ambil air wudlu dulu lalu shalat jama’ah, makanya kalau maghrib jangan main”, kata pak Sofyan kepada Yasin dan juga kepada kami.  Kami segera ambil air wudlu untuk ikut sholat jama’ah maghrib.

Usai shalat maghrib kami berempat tidak langsung pulang seperti biasanya, kami berempat hanya diam sambil duduk-duduk di serambi   Kami masih merasa ketakutan.

“Ayo pulang semua, makan lalu belajar. besok lagi mainnya”, kata pak Sofyan kepada kami, dan kamipun pulang bersama-sama karena rumah kami berdekatan.

Demikianlah cerita Jatuh Pingsan Setelah Menatap Hantu Glundungpringis ini, semoga dapat menghibur anda.



Senin, 22 Juli 2013

hantu penunggu jembatan benteng

pd sore it aq pergi mencari duren bersama tman2.
sebut saja nama ny aldi pandi dan rudi.
ah ah dr td kt nunggu d sni blum jg ad yg gugur. grutut pandi.
sabar cuy sbntr lg psti ad. jwb rudi.
mlm semakin larut.
aneh nya tk ad satu pun duren yg gugur.
jek kta tnggu sja lg y.?
pasti jtoh jwab ku.
bsok aj la kta cari pgi2 jawab rudi.
ok la kl gt jwb k.
km pun pulang dngn tngn kosong
ak blik dlu ya jwab rudi.
kmi pun melanjut kan perjlanan plng bersama. ak pun melht jam d hndvn ku,
wah ud jam 12 15.
sa't km ingn mlwti jmbtn bentng km brdo'a.
krn km ud tau ke angkern ny.
glp ny jwb pandi.
jex mngpa kaki ku brat skali d angkt jwb aldi. ah mngkn lo mkecapean jwb k.
g' tp in lain. jwb aldi.
mngp y hwa ny lain pkr k.
tb2 mt q terpelo2k sa't mlht so2k putih yg transparan mlntasi ujng jmbtn.
tp aldi dan pandi tdk mlht ny,
jex kt ngnep d rmah rudi aj y jwb q ?
tp kt ud sparuh jln jwb pandi.
y ud trsrh klian jwb k mrah.
pandi palng dpn tb2 mendadak berhenti.
ayo pan jwb aldi. lo kok pandi nypotin sndal smbl ber blk arah.

dari pandi

Minggu, 21 Juli 2013

Cerita Bertemu dan Berdialog dengan Panglima Tikus Hama Padi

Nama saya Taip, umur 58 tahun. Saya adalah seorang petani dan tinggal di sebuah desa kecil di daerah Gresik, Jawa Timur. Lima tahun yang lalu, saat menjelang musim panen padi, masyarakat di desa saya digegerkan dengan banyaknya tikus di sawah yang menghabiskan tanaman padi di sawah kami.  Saya hanya bisa berdo’a sebisa saya agar saya sekeluarga diberi rejeki oleh Tuhan dan tanaman padi saya tidak rusak oleh hama tikus. Suatu malam saya berdo’a sambil berjalan di pematang mengelilingi sawah saya.  Dalam perjalanan keliling sawah itu saya bertemu dengan tikus yang jumlahnya tak terhitung banyaknya, saya merinding saat itu, tapi saya tetap berjalan keliling sambil berdo’a.  Saat itulah saya bertemu dengan sosok berbadan manusia berkepala tikus dengan membawa tongkat, dia adalah panglima tikus hama padi, berikut adalah  Cerita Bertemu dan Berdialog dengan Panglima Tikus Hama Padi.



Waktu itu, tepat jam 12 tengah malam saya pergi ke sawah untuk berjalan mengelilingi sawah saya dan membaca do’a memohon kepada Tuhan agar tanaman padi saya dilindungi dan diselamatkan oleh Tuhan dari hama, khususnya hama tikus yang sedang mewabah. Dalam perjalanan keliling di pematang sawah, saya bertemu dengan tikus yang jumlahnya sangat banyak, saya sampai merinding dibuatnya, namun mereka sama sekali tidak mengganggu atau menghalangi jalan saya di pematang.  Namun, saat saya hampir selesai membaca do’a dan hampir sampai di tempat saya memulai membaca do’a yaitu di gubung sawah, saya dihadang seekor tikus yang cukup besar, lebih besar dibanding yang lain. Saya bisa melihat karena saat itu ada sinar rembulan yang menerangi. Tikus itu seperti sengaja menghadang saya, matanya tertuju ke mata saya dan saya menatap matanya.

Saat itu, setelah saya selesaikan bacaan do’a, secara spontan saya berkata kepada tikus itu “kalian kalau mau makan padi saya ya silakan, tapi jangan dihabiskan semua, saya sekeluarga juga butuh makan”, lalu tikus itu pergi dan bergabung dengan gerombolannya di pinggir pematang, dan saya berjalan menuju gubug untuk duduk beristirahat melepas lelah sambil merokok.

Saat saya duduk di gubug, tiba-tiba ada di hadapan saya satu makhluk seperti sosok tikus besar, berdiri seperti manusia tetapi berkepala tikus dan berekor, dia membawa benda seperti tongkat komando, tingginya kira-kira sepundak saya. Makhluk itu memandang saya dan mengucapkan salam “Assalamu’alaikum”, lalu saya jawab “wa’alaikum salam”. Kemudian makhluk itu berkata “saya Bainun, panglima yang ditugaskan memimpin pasukan tikus di sini, dan saya menghadap bapak untuk meminta maaf telah memakan dan merusak sebagian tanaman padi bapak”.

“ya, tidak apa-apa, saya maafkan, karena walalupun yang menanam padi itu saya tapi yang menumbuhkan adalah Tuhan, dan semua ini adalah milik Tuhan, jawab saya.
“terima kasih, dan sesuai dengan perintah yang saya terima, mulai saat ini kami tidak akan mengganggu sawah dan tanaman padi bapak”, kata makhluk Panglima pasukan tikus itu.

“baiklah, tapi kenapa sampai bisa pasukan tikus menyerang sawah dan tanaman padi di desa ini?”, tanya saya kepada Panglima pasukan tikus itu.

“kami hanyalah melaksanakan perintah karena masyarakat di kampung ini sudah lama tidak membayar zakat apalagi bersedekah jika telah panen”, jawab Bainun, Panglima pasukan tikus.

“Sampai kapan?”, tanya saya.

“sampai kami diperintahkan untuk kembali dan meninggalkan kampung ini, sampai kapan kami juga tidak tahu, tapi pasti akan berakhir”, jawab Bainun.
“siapa yang memerintahkanmu?”. Tanya saya lagi.

“Raja kami, dan raja kami mendapatkan perintah dari Yang Mahakuasa”, jawab Bainun.

“Saya kira cukup, saya mohon pamit, Assalamu’alaikum”, kata Bainun mengakhiri dialog lalu berbalik arah dan menghilang.  “Wa’alaikum salam”, jawab saya.
Sejak saat itu, Alhamdulillah tanaman padi saya tidak diganggu oleh tikus, sementara tanaman padi yang ada di sebelh petak sawah saya habis dimakan tikus.
Demikianlah Cerita Bertemu dan Berdialog dengan Panglima Tikus Hama Padi ini dan semoga dapat menghibur anda.


Selasa, 16 Juli 2013

Cerita Digoda Hantu Kuntilanak Genit

Cerita Digoda Hantu Kuntilanak Genit adalah sebuha cerita mistik yang saya angkat dari sebuah pengalaman (kisah nyata) yang dialami oleh Purnomo, salah seorang operator alat berat (buldozer) saat bermalam di sebuah lokasi proyek yang sedang dikerjakannya yaitu di daerah Kalimalang, Jakarta Timur.  Malam itu ia bersama Edi, seorang kawannya yang bertugas sebagai petugas keamanan proyekm sedang tidur di sebuah bedeng (rumah sementara buat bermalam para pekerja proyek) di pinggir Kalimalang. Saat ia tidur pulas, tiba-tiba ia terbangun karena merasa ada yang menarik atau melepaskan celananya, ternyata yang menarik atau yang mau melepaskan celananya adalah hantu kuntilanak. Berikut adalah Cerita Digoda Hantu Kuntilanak Genit itu.

Nama saya Purnomo, waktu malam itu sekitar dua tahun lalu, saya sedang mengerjakan pekerjaan meratakan tanah yang rencanananya mau dibuat jalan raya di pinggir Kalimalang. Sebagai operator alat berat, bekerja mengoperasikan buldozer sampai jam 23 malam sudah biasa saya lakukan.


Saat malam tiba, untuk menghemat biaya transport saya memang biasa menginap di bedeng dan pulang semingu sekali saat bekerja di proyek. Waktu itu sekitar jam 12 malam, setelah makan, minum dan merokok sebentar saya masuk bedeng untuk tidur agar esok harinya saya bisa bugar dan bisa bekerja kembali. Saya ditemani oleh kawan saya, Edi namanya. Dia bertugas sebagai petugas keamanan proyek.

Singkat cerita, saat sedang enak-enaknya tidur, saya merasa celana saya melorot, sambil merem saya naikkan lagi celana saya dan saya melanjutkan tidur.  Saya memang suka memakai celana kombor kalau lagi tidur. Beberapa saat kemudian saya merasa celana saya melorot lagi, saya naikkan lagi dan saya ganti posisi, saya tidur miring menghadap si Edi yang tidur di samping saya sambil kaki saya lipat, tidak selonjor.

Tidak berapa lama kemudian, saya merasakan celana saya ditarik sehingga kaki saya lurus dan celana saya seperti ada yang memelorotkan, lalu saya membuka mata lalu melihat ke arah kaki.  Saya kaget, ada wanita begaun putih berambut awut-awutan sedang menarik celana saya. Secara spontan sayapun langsung berteriak marah “kurang ajar, gangguin orang tidur aja”, lalu dia pergi melayang sambil tertawa cekikikan “hi hi hi” menuju dahan sebatang pohon rindang.

Teriakan saya memang cukup keras sehingga membagunkan si Edi dari tidurnya. “Ono opo pur”, kata si Edi dengan logat Suroboyoannya yang sangat kental.  “Aku digagguin Kunitilanak, orang lagi enak-enak tidur celanaku dipelorot”, jawab saya.

“Kamu ngarang aja, ngimpi kali kamu”, kata Si Edi.

“ya terserah kalau gak percaya, kamu tidur lagi aja, aku sudah tidak bisa tidur lagi gara-gara kuntilanak genit itu, aku ke warung kopi saja, mau ngopi dulu”, kata saya kepada Edi. Aku melihat jam tangan saya menunjukkan waktu pukul 03.00.

“enak saja kamu, aku ya ikut ngopi dong”, kata Edi. Lalu kami keluar bedeng menuju warung kopi yang tak jauh dari bedeng kami.  Di warung kopi kami bertemu beberapa tukang ojek yang biasa mangkal dekat warung kopi itu, ada satu yang telah kami kenal dekat yaitu bang Heri.

“sudah pada bangun?”, kata si heri kepada kami. “Ya bang, ini si Pur bangun katanya gara-gara digangguin kuntilanak”, jawab Edi.

“ya kalau di situ mah sudah biasa itu, kuntilanaknya suka iseng”, kata bang Heri.

“ah yang bener bang?”, tanya si Edi kepada bang Heri seperti ketakutan.

“iya, banyak orang yang digangguin di situ”, kata bang Heri dengan santainya.  “Emang si Pur digangguin gimana?”, lanjut bang Heri. Edi tidak menjawab tapi melihat ke saya, akhirnya saya yang menjawab “celana saya dipelorotin”, kata saya singkat.

“haha, itu berarti kuntilanakanya suka sama kamu Pur”, kata bang Heri.

“jadi bener bang ada kuntilanak di situ?”, tanya si Edi kepada bang Heri.

“ya benerlah, emang kenapa?, kamu takut?, gak usah takut” kata bang Heri kepada si Edi.

“kamu takut nggak?”, tanya Edi kepada saya.

“Nggak, itu sih biasa, waktu aku tugas di hutan Kalimantan lebih parah lagi, lebih banyak dan lebih mengerikan, tapi gak usah takut sama yang begituan, yang penting kita gak gangguin mereka, paling mereka cuma pingin kenalan aja”, jawab saya kepada Edi.
“kalian pada edan semua, masa sama hantu gak takut, ketemu hantu dibilang Cuma pingin kenalan, aku gak mau, nanti pagi-pagi jam 9 aku mau lapor ke Bos, aku gak mau lagi tugas malam di sini, aku mundur saja, emangnya gak ada kerjaan lain apa selain di sini, daripada di sini ketemu kuntilanak”, kata si Edi. Kamipun tertawa mendengar ocehan si Edi.

Demikianlah Cerita Digoda Hantu Kuntilanak Genit ini, semoga dapat menghibur anda.

Kamis, 11 Juli 2013

Cerita Pengalaman Mengkhitan Anak Hantu

Namaku Sidik Susanto, usiaku 73 tahun.  Aku tinggal di sebuah desa di Jombang, Jawa Timur. Dulu, pekerjaanku adalah sebagai “calak” atau juru khitan. Waktu itu belum banyak dokter seperti saat ini sehingga untuk khitan, masyarakat di desa masih menggunakan jasa calak atau juru khitan.  Pengalamanku sebagai juru khitan yang tak pernah aku lupakan adalah saat mengkhitan anak hantu.  Peristiwa itu terjadi sekitar tigapuluh dua tahun yang lalu, tepatnya tahun 1981 bulan Dzulhijjah.  Berikut ini adalah Cerita Pengalaman Mengkhitan Anak Hantu.

Saat itu, hari Senin, sekitar jam 8 malam, datanglah seorang lelaki ke rumahku.  Sebagai orang desa, tentu aku mengenal hampir semua warga desaku, namun lelaki itu aku baru kali itu melihatnya.  Usianya sekitar 30 tahunan.  Setelah aku persilakan masuk dan duduk, akupun bertanya siapa dia dan apa maksud kedatangannya.  Lalu dia mengutarakan maksud kedatangannya adalah untuk memintaku mengkhitan anaknya.


 “ya pak, nama saya Jupri. Saya dari kampung sebelah. Saya datang ke sini untuk minta tolong pak Sidik untuk mengkhitan anak saya besok malam Jum’at jam 11 Malam. Apa pak Sidik bisa?”, tanya Jupri kepadaku.

Aku terdiam sejenak untuk mengingat barangkali aku ada janji dengan orang lain pada malam Jum’at, setelah aku yakin aku tidak ada janji dengan orang lain, lalu aku menjawab “ya, Insyallah saya bisa”.  “Lalu siapa nama anaknya dan umur berapa?”, tanyaku kemudian.

“nama anak saya Sahlan, umurnya 8 tahun pak”, jawab Jupri,
“baiklah, malam Jum’at jam 11 malam saya akan ke rumah di Jupri.  Tapi dik Jupri tinggalnya dimana?”, kataku sambil bertanya kepadanya.
“Alhamdulillah, terimakasih kalau pak Sidik bersedia. Biar besok malam Jum’at saya jemput saja, biar tidak kesasar-sasar (tersesat) pak”, jawab Jupri.
“baiklah kalau begitu”, kataku.
“saya kira sudah cukup pak dan saya mohon pamit”, kata Jupri sambil menjabat tanganku sambil mengucapkan lalu berjalan keluar.  Aku menjawab salamnya dan mengantarkannya sampai pintu pagar lalu aku kembali masuk rumah.

Aku duduk kembali di kursi tamu, dan aku baru sadar bahwa ada sesuatu yang aneh. “Kok aneh, ada orang mengkhitankan anaknya tengah malam ya”, pikirku. “ah, biarkan sajalah, malam juga tidak apa-apa. Mungkin itu waktu yang dikasih oleh orang tua atau orang pintar atau menurut perhitungannya”, kataku dalam hati menepis keherananku.

Hari yang telah kami sepakati telah tiba. Jam 10 malam aku sudah siap melaksanakan tugasku, begitu pula dengan sepeda onthel kesayanganku siap mengantarkanku . Aku duduk di teras rumaku sambil merokok dan minum kopi untuk menunggu Jupri yang katanya mau menjemputku.  Akhirnya, tepat jam 10.30 malam Jupri datang menjemputku dengan menggunakan sepeda onthel.

Lalu aku berdiri dan mengambil sepeda onthel kesayanganku. Jupri dengan sepedanya berjalan duluan sebagai penunjuk jalan.  Tak berapa lama, aku sudah keluar dari gerbang desaku. Jupri belok kanan mengarah ke jalan raya, kemudian belok  kiri, aku mengikutinya saja, tapi rasa heran timbul di pikiranku, aku merasa aku melalui jalan yang belum pernah aku lalui, jalannya kecil, hanya cukup untuk bersimpangan dua sepeda, tapi jalannya bagus.  Di kiri dan kanan jalan itu berderat rumah yang diterangi lampu minyak dengan sinarnya yang temaram.

“kok aneh, ini jalan kemana ya, perasaan baru kali ini aku lewat jalan ini”, kataku dalam hati.

sesaat kemudian Jupri menghentikan sepeda onthelnya di depan sebuah rumah dengan pintu terbuka dan penerangan yang cukup karena menggunakan lampu petromax, lalu menuntun sepeda onthelnya memasuki halaman rumah itu dan memarkirnya di halaman rumah itu.  Akupun mengikutinya.

“Ini rumah saya, silakan masuk pak”, kata Jupri. Akupun mengikutinya masuk.  Rupanya di dalam ruang tamu sudah banyak orang yang menunggu kedatangan kami. Tak satupun dari mereka yang aku kenal.  Akupun memberi salam hormat kepada mereka.

Setelah basa-basi sebentar, aku mengikuti Jupri masuk kamar tempat anaknya yang mau dikhitan. Seorang anak usia 8 tahun tidur di atas meja telah siap dikhitan, dan aku melaksanakan tugasku sebagaimana biasanya.  Setelah selesai dan memberikan pesan-pesan kepada Jupri dan istrinya, akupun berpamitan. Saat bersalaman, Jupri memberiku selembar amplop sebagai upahku. Lalu aku pulang dengan diantar kembali oleh Jupri. Setelah sampai di rumah, karena malam sudah larut, aku segera membersihkan badan lalu tidur.

Pagi harinya, aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Aku sama sekali belum pernah tahu jalan yang aku lalui semalam, padahal bersambungan dengan jalan utama desaku.  Untuk menghilangkan rasa penasaranku, akupun segera mengayuh sepeda onthelku mencari jalan yang semalam aku lalui. Aku yakin masih ingat. Aku sangat kaget saat tiba di tempat aku belok kiri, ternyata kebun pisang, dan di seberang kebun pisang itu adalah tempat pemakaman.

“berarti semalam aku mengkhitan anak hantu”, kataku dalam hati, lalu aku bergegas pulang dan membuka amplop yang diberi oleh Jupri, ternyata isinya adalah selembar daun bunga kamboja. “ya, berarti benar, semalam aku memang mengkhitan anak hantu”, kataku dalam hati.

“Yah, tidak apalah, mereka juga makhluk Allah yang menjalankan perntah-Nya untuk khitan. Semoga nanti anak itu menjadi anak shaleh”, kataku berdo’a dalam hati.

Demikianlah Cerita Pengalaman Mengkhitan Anak Hantu, terimakasih telah membacanya dan semoga dapat menghibur anda.

Selasa, 09 Juli 2013

Cerita Bertemu Hantu Pocong di Gedung Lawang Sewu Semarang

Namaku Supriyono. Waktu itu, sekitar sepuluh tahun yang lalu, aku dan dua orang kawanku, Yudha dan Eko sedang berwisata ke Lawang Sewu, sebuah gedung tua bersejarah di kota Semarang. Di sana, setelah kami mencari juru kuncinya, kami meminta ijin untuk masuk. Setelah diberi ijin, kami diantarkan memasuki gedung tua bersejarah itu. Saay masuk di pintu gerbang yang besar kami diberi beberapa nasehat serta pantangan.  Berikut adalah Cerita Bertemu Hantu Pocong di Gedung Lawang Sewu Semarang.

Saat kami melewati lorong, tiba-tiba aku merasa merinding, seakan ada yang mengikutiku dari belakang. Akupun menoleh ke belakang, dan ternyata benar, sosok hantu wanita mengikutiku. Akupun kembali meneruskan berjalan di lorong itu. Pandanganku menyasar ke sekeliling, ternyata ada satu tangan besar hitam berbulu lebat menutupi jendela. Ya, itu tangan hantu gondoruwo. Tapi aku diam saja, aku tidak berkomentar karena sesuai pesan juru kunci bahwa kami tidak boleh berisik dan tidak boleh berkomentar di dalam gedung ini.



Perjalanan kami lanjutkan ke loteng atau ruang atas. Nuansa mistis gedung ini kian terasa. Kami bertiga saling terdiam. Kami melihat hantu pocong dengan muka hancur tak karuan.  Kami segera turun, dan perjalanan kami lanjutkan ke ruang tengah. Setelah kami memasuki ruangan, aku melihat sebuah bayangan berkelebat menembus tembok,

Perjalanan kami lanjutkan ke ruang bawah tanah atau 'bungker', namun menurutku ruangan ini sebenarnya ini bukanlah bungker tetapi melainkan tempat penyimpanan atau persediaan air bersih pada jaman Belanda. Maka tak heran jika sampai saat ini bangunan Lawang Sewu tersebut terus tergenang air dan harus di pompa keluar agar air tidak membanjiri objek wisata utama di Lawang Sewu tersebut.

Saat pertama turun ke ruang bawah tanah tersebut, nuansa mistik sudah sangat terasa. Ruang tersebut pengap dan terdapat beberapa lampu temaram yg masih terlihat baru.  Konon, lampu-lampu temaram ini dipasang karena banyaknya orang yang kesurupan di tempat ini.
Saat memasuki ruangan ini, aku mendengar seperti ada suara banyak orang, tetapi tidak jelas orang banyak itu bicara apa. Pada saat kejadian ini, hanya aku yang mendengar, dua kawanku tak mendengar. Lalu kita semua bersama pemandunya segera naik ke atas dan meninggalkan ruang bawah tanah tersebut.

Lawang Sewu merupakan salah satu gedung bersejarah di Semarang, Jawa Tengah yang Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu (Seribu Pintu) dikarenakan bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak meskipun pada kenyataannya jumlah pintunya tidak meencapai seribu. Bangunan kuno yang terletak di Semarang Jawa Tengah ini, ternyata memiliki cerita misteri yang sangat menyeramkan. Pasalnya, banyak masyarakat yang melihat penampakan-penampakan di lawang sewu semarang seperti hantu pocong, kuntilanak serta berbagai hantu lainnya. Lawang Sewu terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein.

Bangunan utama Lawang Sewu berupa tiga lantai bangunan yang memiliki dua sayap membentang ke bagian kanan dan kiri bagian. Jika pengunjung memasukkan bangunan utama, mereka akan menemukan tangga besar ke lantai dua. Di antara tangga ada kaca besar menunjukkan gambar dua wanita muda Belanda yang terbuat dari gelas. Semua struktur bangunan, pintu dan jendela mengadaptasi gaya arsitektur Belanda.

Pada zaman pemerintahan kolonial Belanda, Lawang Sewu merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yaitu pusat perusahaan kereta api (trem). Gedung tiga lantai bergaya art deco (1850-1940) ini karya arsitek Belanda ternama, Prof Jacob F Klinkhamer dan BJ Queendag.

Terimakasih telah membaca Cerita Bertemu Hantu Pocong di Gedung Lawang Sewu Semarang ini, semoga dapat menghibur anda

Minggu, 07 Juli 2013

Kisah Pengalaman Pahit Hantu Kuntilanak

Suatu malam, hantu pocong sedang lewat di sebuah kebun yang rimbun dengan pepohonan besar dan tinggi. Kebun yang seakan tanpa pemilik karena tak terurus dan terkesan anngker itu memang menjadi tempat pertemuan para hantu, dari berbagai jenis mulai dari gondoruwo, kemamang, sundel bolong, glundungpringis, pocong, hingga kuntilanak. Tak sengaja hantu pocong melihat hantu kuntiilanak sedang duduk melamun di atas cabang bantang pohon yang rimbun. Hantu pocongpun menyapanya, tapi tak biasanya hantu kuntilanak hanya berdiam diri tanpa menyambut sapaan itu, dengan tawanya yang khas dan membuat berdiri bulukuduk manusia yang mendengarnya. Hantu pocongpun heran, lalu ia mendatangi hantu kuntilanak. Hantu Kuntilanak yang biasanya riang dan tertawa cekikikan itu memang kelihatan sedang murung.



“hai kuntilanak, tidak seperti biasanya kamu murung seperti itu, kamu menyendiri di sini, padahal kawan-kawan para hantu sudah berkumpul di pohon sana, ada apa?”, tanya hantu pocong.

“kamu tahu, besok bulan Ramadhan sudah tiba, para manusia itu berpuasa, bulan paling menyedihkan bagi para hantu sudah tiba, aku lagi bersedih hati. Apa kamu tidak sedih dengan datangnya bulan Ramadhan ini ?”, jawab hantu kuntilanak.

“kalau dibilang sedih, ya semua bangsa hantu sedih. Tapi ini kan bukan sekali ini, sudah bertahun-tahun kita lewati.  Dan ini hanya satu bulan dalam satu tahun, kan sudah biasa kita lalui”, jawab hantu pocong.

“memang hanya satu bulan, tetapi aku sangat sedih, aku tidak bisa mengganggu dan bermain dengan anak-anak kecil lagi di bulan ini.  Kamu tahu, kebahagiaanku satu-satunya di dunia ini adalah bisa menggendong anak-anak manusia itu, walalupun hany sekejap.  Sementara di bulan Ramadhan ini, sebulan penuh aku tidak akan bisa menyentuh mereka, mereka selalu dijaga. Di setiap rumah dan masjid selalu ada orang mengaji”, kata kuntilanak.

“bulan Ramadhan tahun lalu aku sangat tidak tahan untuk menggendong anak manusia, aku paksakan mengganggu dan mengambil anak manusia yang sedang sendirian di suatu kamar, ditinggal ibunya berbuka puasa di ruang makan. Aku mau ambil dan mau aku gendong anak itu, tapi anak itu tahu lalu menjerit.  Lalu ibunya datang menghampirinya, dan aku terkena hawa panas ibunya.  Tubuhku serasa terbakar, dan akupun segera pergi  sambil kesakitan”, jelas kuntilanak.

“rasa panas itu sampai hari ini masih terasa, aku sangat tidak bisa melupakannya. Aku tidak tahu, kenapa orang yang berpuasa, yang hanya tidak makan dan tidak minum seharian saja, hawanya terasa begitu panas bagiku, seakan membakar tubuhku ini?”, tutur kuntilanak.

“itu kan sudah lama diperingatkan oleh ketua kita, jangan ganggu manusia yang sedang berpuasa, kamunya saja yang nekad”, kata hantu pocong.

“aku sangat tidak tahan jika tidak menggendong anak manusia sehari saja, apalagi harus sebulan?, maka itu, bulan Ramadhan tahun lalu aku memaksakan diri untuk menggoda dan menggendong anak manusia, tapi aku gagal”, kata kuntilanak sambil terisak.

“sudahlah, jangan sedih, sementara kan kamu masih bisa menggendong tuyul atau hantu anak-anak, hanya sebulan saja kok”, hibur hantu pocong,

“kamu sembarangan, aku ini kuntilanak, kerjaanku adalah menggoda dan mengambil anak manusia, bukan menggoda tuyul atau anak hantu, sudah pergi sana”, kata kuntilanak marah sambil mengusir hantu pocong.

“kamu begitu saja marah, aku kan mau mencarikan solusi buat kamu di bulan Ramadhan nanti, kok malah marah sama aku”, kata hantu pocong.

“sok pintar kamu, kalau kamu pintar, kamu tidak jadi hantu pocong, tapi jadi manusia”, kata kuntilanak.

“ya sama juga, kalau kamu memang lebih pintar dari aku, mestinya kamu juga tidak jadi kuntilanak, tapi jadi manusia juga”, kata hantu pocong sambil pergi dari hadapan hantu kuntilanak menuju tempat pertemuan para hantu.

“hmm, benar juga apa kata si pocong itu, kalau aku pintar ya mestinya aku jadi manusia. Berarti aku juga bodoh sama seperti si pocong itu”, kata kuntilanak sambil melayang di udara, melompat dari cabang pohon yang satu ke cabang pohon yang lain menuju tempat pertemuan para hantu.


Demikianlah Kisah Pengalaman Pahit Hantu Kuntilanak, terimakasih telah membacanya.



Sabtu, 06 Juli 2013

Hantu Tanpa Kepala

 Kejadian ini sebetulny udah lama banget terjadi. Tp aku dan ibuku masih terkenang" saja sampai sekarang.

Berawal ketika ibu yg sebagai guru SD di pindah tugaskan di sekolah daerah pegunungan dan terpencil. Awalnya aku menyukai tempat itu. Ditengah desa ada pabrik kopi yg lumayan besar.

Di daerah itu kami disuruh menempati rumah dinas yg ada di belakang sekolah. Karena daerah pegunungan maka jalan" desanya ya tentu naik turun. Termasuk rumah yg kami tempati lokasinya jg agak tinggi dari jalan.

Singkat cerita ini malam ketiga sejak kepindahan kami menempati rumah itu. Setiap malam datang desa itu begitu sepi. Lampu" menyala jg kalau menjelang magrib. Remang" dan tak terlalu terang. Ibu bilang selalu takut kalau malam" pengen pipis. Karena kamar mandi ada diluar dibelakang rumah. Tp karena malam itu ibu bener" pengen pipis ga bs ditahan, ibu pipis didpn rumah. Tp tb" ada orang jalan di depannya pas dilihat teryata laki" yg jalan pakai kaos oblong putih itu tak berkepala. Kontan sj ibu lari terbirit" .

oleh: Titiya Mahayantie dari madiun

Rabu, 03 Juli 2013

Cerita Dua Malam Bermimpi Dikejar Harimau

Namaku Ridwan, saat ini usiaku 51 tahun dan aku tinggal di Malang, Jawa Timur. Melalui Cerita Mistik ini aku ingin berbagi cerita tentang kejadian yang aku alami sekitar duapuluh tahun yang lalu. Saat itu, dua malam berturut-turut setiap malam aku selalu bermimpi dikejar-kejar oleh harimau.  Setiap hari aku gelisah dan selalu takut saat malam tiba.  Berbagai amalan dan do’a yang telah aku pelajari selalu aku baca setiap kali aku menjelang tidur, namun harimau itu masih tetap selalu mengejar dan hendak menerkamku. Awalnya aku tidak tahu kenapa bisa terjadi, tapi setelah aku merenung, ternyata peristiwa mimpi itu terjadi setelah aku menemukan sebuah batu akik di bawah sebuah pohon tua yang ada di kebunku.  Berikut ini adalah cerita Dua Malam Bermimpi Dikejar Harimau.

Duapuluh tahun yang lalu, saat itu hari Kamis pas menjelang maghrib, aku baru saja selesai menyirami tanaman labu yang aku tanam. Karena kecapean, aku tidak segera berkemasa dan pulang tetapi aku duduk di bawah pohon tua, pohon Asam Jawa untuk melepas lelah sambil merekok.


Tidak sengaja pandanganku tertuju pada sebuah benda bulat hitam yang ada di depanku, lalu aku tergerak untuk memungutnya.  Ternyata benda itu adalah sebuah batu akik. Aku bersihkan lalu aku masukkan ke dalam kantong bajuku. Setelah selesai menghisap sebatang rokok, akupun berkemas dan pulang karena matahari sudah mulai terbenam dan suara tarhim terdengar dari pengeras suara di masjid kampungku.

Singkat cerita, malam hari itu, aku tidur agak awal dari biasanya karena kelelahan sehari bekerja di kebun.  Sekitar jam 8 malam sehabis shalat isya’ rasa kantuk sudah tak tertahankan, akupun segera tertidur.  Saat itulah pertama kali aku bermimpi dikejar harimau.

Dalam mimpi itu, aku seakan berada di suatu tempat yang tidak aku kenal, seperti berdiri di tengah sebuah hutan.  Lalu datang seekor harimau besar di hadapanku seakan mau menerkamku. Akupun berbalik dan segera lari sekencang-kencangnya sambil berteriak minta tolong.  Ternyata aku memang berteriak dalam tidurku, teriakanku minta tolong terdengar oleh anak dan istriku yang saat itu sedang bercengkerama di ruang tengah. Mereka segera memasuki kamar dan istriku membangunkanku. “pak, bangun pak”, terdengar olehku suara istriku membangunkanku sambil memggoyangkan tubuhku. Akupun segera bangun dengan nafas tersengal seperti orang sehabis lari. “ada apa pak, lagi mimpi ya, mimpi apa kok teriak-teriak minta tolong?”, tanya istriku. “aku mimpi dikejar harimau”, jawabku. “bapak tidur gak berdo’a dulu kali, nih minum dulu”,  kata istriku sambil menyodorkan segelas air putih yang memang selalu tersedia di meja kamar.

Setelah minum, aku agak tenang, aku melihat jam dinding, baru jam 20.30. Ternyata aku baru tidur sebentar, tapi aku tidak ngantuk lagi.  Terus terang saat itu aku gelisah, bayangan harimau yang mau menerkamku masih terbayang.

Karena merasa tidak ngantuk, aku ke ruang depan dan duduk di kursi tamu sambil membaca buku, tak terasa aku tertidur sampai adzan subuh di kursi tamu.
Siang hari aku jalani seperti biasa, berkebun. Dan malampun tiba, aku tidak merasakan keanehan apapun. Malam ini aku tidur agak larut, jam 12 malam.  Saat tidur itulah, mimpi seperti malam sebelumnya terjadi lagi, sama persis, aku seakan berada di sebuah hutan lalu datang seekor harimau besar mau menerkamku, dan akupun berlari sambil berteriak minta tolong.  Teriakanku terdengar oleh istriku yang sedang tertidur pulas di sampingku.  Istriku segera membangunkanku lalu menenangkanku.
“Mimpi apalagi to pak?”, tanya istriku. “aku mimpi seperti kemarin lagi, aku seperti berada di hutan lalu didatangi harimau. Harimau itu mau menerkamku, lalu aku lari sambil berteriak minta tolong”, jawabku.  Aku melihat jam dinding, waktu menunjukkan pukul 00.30, berarti aku baru terlelap setengah jam, sama seperti malam sebelumnya.

“ya sudah, malam ini kita jangan tidur, besok pagi kita ke rumah pak Haji Saman menanyakan hal ini”, kata  istriku.
“kamu tidur saja, biar aku tidur sambil duduk di ruang depan, semalam aku tertidur saat duduk juga tidak terjadi apa-apa kok”, kataku menenangkan istriku. “ya sudah, kalau begitu aku juga tidur di ruang depan saja”, jawabnya.  Lalu kami ke ruang depan, aku duduk di kursi sementara istriku menggelar tikar untuk tidur.

Keesokan harinya kami ke rumah pak haji Saman, tidak jauh, hanya berjarak 10 rumah dari rumahku. Sampai di rumah pak haji Saman, kami mengucapkan salam dan kami disambut oleh pak Haji Saman sendiri.

“Assalamu’alaikum”, salam kami kepada penghuni rumah pak haji Saman. “wa’alaikum salam, ayo masuk, tumben pagi-pagi kesini, ada yang bisa saya bantu?”, sambut pak haji Saman ramah.

Lalu aku menceritakan apa yang  aku alami. Lalu pak haji Saman diam sejenak, seperti bertafakkur, lalu berkata “kemarin lusa kamu menemukan sesuatu ya, ya kembalikan saja ke tempat semula, itu tidak baik kamu simpan. Insyaallah tidak terjadi apa-apa lagi”. Akupun menjawab “benar pak haji, baiklah kalau begitu, saya segera mengembalikannya”, lalu kami berpamitan.

Sesampai di rumah, aku segera mengambil batu akik yang aku temukan kemarin lusa, lalu aku bawa ke kebun dan aku kembalikan ke tempat semula.  Sejak itu aku tidak pernah lagi bermimpi mau diterkam dan dikejar harimau lagi.

Sabtu, 29 Juni 2013

Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang

Foto Ilustrasi Hantu Kuntilanak
Terlebih dahulu aku perkenalkan diri kepada para pembaca setia infomistik di mana saja berada.  Namaku Khairun, tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur.  Kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku mengusir Hantu Kuntilanak dengan ikat pinggang.  Peristiwa ini terjadi sekitar tiga bulan yang lalu, kejadiannya di rumahku di Pondok Kopi.  Malam itu, anakku yang baru berusia 3 bulan tidak bisa tidur dan menangis seperti ketakutan dan pandangannya tertuju ke arah tertentu, akupun mengikuti arah pandangan anakku dan aku melihat sosok wanita bergaun putih dengan rambut awut-awutan memandang ke arah anakku.  Aku tahu bahwa dia adalah hantu kuntilanak, ia memandangi anakku dan menakut-nakutinya sehingga anakku rewel dan menangis karena ketakutan. Maka aku mengusirnya dengan menggunakan ikat pinggang,  Berikut ini adalah Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang.



Cerita mengenai hantu memang seru, ada yang percaya dan ada pula yang tidak percaya terhadap cerita-cerita tentang hantu. Mereka yang tidak percaya terhadap cerita-cerita hantu karena mereka belum pernah bertemu atau melihat hantu, sedang bagi mereka yang pernah bertemu hantu, mereka percaya cerita-cerita tentang hantu. Ya, tidak semua orang pernah melihat hantu.  Kali ini mata batin infomistik akan berbagi cerita tentang salah satu hantu terkenal di Indonesia yaitu Hantu Kuntilanak.  Cerita ini dikirim oleh Kahirun, pembaca setia infomistik yang tinggal di Jakarta Timur.  Berikut adalah ceritanya.

Terlebih dahulu aku perkenalkan diri kepada para pembaca setia infomistik di mana saja berada.  Namaku Khairun, tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur.  Kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku mengusir Hantu Kuntilanak.  Peristiwa ini terjadi sekitar tiga bulan yang lalu, kejadiannya di rumahku di Pondok Kopi.

Waktu itu, seperti biasa aku pulang kerja dan baru sampai di rumah  kira-kira jam 11 Malam.  Setelah  ambil air wudlu lalu aku shalat Isya’.  Usai shalat Isya, aku masuk kamar untuk  beristirahat karena badan sudah sangat lelah setelah seharian kerja dan menempuh perjalanan pulang yang memakan waktu satu setengah jam.

Saat aku masuk kamar, kulihat anakku yang baru berusia satu tahun itu menangis, sementara istriku terlihat sedang pulas dalam tidurnya.  Aku gendong anakku untuk agar ia diam dan tidur kembali, tapi upayaku menggendong dan menenangkannya tidak berhasil membuatnya berhenti dari tangisnya.  Lalu aku tidurkan anakku di sampingku dan aku perhatikan anakku sambil bertanya kepadanya “ada apa?”.  Walaupun anakku belum bisa berbicara dengan jelas, tapi aku bisa berkomunikasi dengan anakku menggunakan bahasa batin.

Mungkin dia memahami pertanyaanku, dia meoleh ke sudut kamar sambil tetap dengan tangisnya.  Akupun mengikuti arah pandangan anakku ke sudut kamar, dan ya, ada sosok perempuan berbaju putih panjang, ya, hantu kuntilanak sedang melihat sambil melotot ke arah anakku. Karuan saja anakku rewel.  Secara spontan aku membentak hantu kuntilanak itu “sana pergi !, sana pergi!”, bentakku, tapi hantu kuntilanak itu diam saja.  Tanpa sadar tanganku meraih ikat pinggangku yang tergeletak di meja, lalu aku pukulkan ikat pinggangku yang sudah di tanganku ke arah hantu kuntilanak itu sambil membentaknya “sana pergi!, awas kalau tidak pergi!”, bentakku lagi dengan penuh kemarahan, dan  hantu kuntilanak itupun pergi dan tidak kembali lagi.

Setelah hantu kuntilanak itu pergi, aku gendong lagi anakku dan aku beri ia minum air putih, akhirnya anakku berhenti dari tangisnya dan terlelap tidur lagi.  Aku rebahkan anakku di antara aku dan istriku, dan akupun segera terlelap dalam tidurku karena memang sangat lelah.

Begitulah cerita tentang pengalamanku bertemu dan mengusir hantu kuntilanak.  Aku memang pernah bertemu dengan makhluk-makhluk gaib, terutama saat aku bermalam di gunung, maklum, aku memang memiliki hobi mendaki gunung dan sering bermalam di gunung. Selama ini setiap aku bertemu dengan makhluk gaib atau hantu, aku hanya membiarkan saja mereka karena aku merasa tidak terganggu oleh mereka. Baru dalam peristiwa malam tersebut aku mengusir hantu karena hantu kuntilanak tersebut mengganggu dan manakut-nakuti anakku.

Jadi menurutku, sebenarnya tidak perlu ada rasa takut terhadap hantu.  Yang namanya hantu ya wajar kalau menakut-nakuti kita, namanya juga hantu.  Tapi kalau kita tidak takut, maka si hantu yang malah takut sama kita.

Terima kasih telah membaca Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang ini, dan semoga dapat menghibur anda,

Jumat, 28 Juni 2013

Cerita Mendadak Menjadi Juragan Mobil Angkutan Kota dalam Sekejap

Namaku Welly, saat ini aku sudah berusia 62 tahun. Aku tinggal di daerah Jakarta Pusat. Sekitar 5 tahun yang lalu aku diajak seorang kawan yang bernama  Doni ke daerah pinggiran Bekasi.  Waktu itu Doni bekerja sebagai Supir mobil Angkutan Kota. Sebagai kawan, aku mengiyakan saja permintaannya, akupun tidak menanyakan apa tujuannya.  Ini adalah Cerita Mendadak Menjadi Juragan Mobil Angkutan Kota dalam Sekejap.

Malam itu, tepatnya malam Jum’at jam 20.00 lima tahun yang lalu, dengan menggunakan mobil bututku, aku dan Doni berangkat dari Jakarta ke sebuah perkampungan di daerah Bekasi. Setelah sampai di tempat tujuan, kami memasuki sebuah gubug kecil yang hanya diterangi lampu tempel. Di rumah itu, kami diterima oleh Bang Samin. Kepada bang Samin, Doni mengutarakan maksud kedatangannya. Baru aku tahu bahwa tujuan Doni adalah untuk mencari nomor kode Judi Togel dan bang Samin adalah semacam juru kunci.



Setelah mendengar maksud dan tujuan kedatangan Doni, bang Samin mempersilakan Doni untuk bermalam di samping sebuah makam tua yang letaknya tak jauh dari gubug itu.  Karena merasa takut, Doni minta kepada Bang Samin ijin untuk diperbolehkan aku dampingi, dan bang Saminpun menijinkannya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, aku dan Doni segera menuju ke makam tua yang ditunjukkan oleh bang Samin.  Lokasi makam tua itu ada di tengah persawahan. Setelah sampai di makam tua itu, kami duduk di samping makam.  Doni si sisi barat makam sedang aku di sisi timur.  Tak berapa lama, Doni mengantuk dan tertidur. Karena aku terbiasa jaga malam, maka aku tak mengantuk. Aku hany bisa diam sambil merokok.

Beberapa saat kemudian, di saat Doni terpulas dengan tidurnya, tiba-tiba aku dikagetkan dengan adanya kursi berjalan melintas di depanku bersamaan dengan hembusan angin kencang.  Setelah melintas di depanku,  kursi itu lenyap tak terlihat. Aku hanya terbengong karena kaget.  Aku tak menghiraukannya,  aku tetap diam sambil menikmati hangatnya rokok kretek. Riba-tiba aku dikagetkan lagi dengan adanya ban mobil yang menggelinding di depanku, sama seperti sebelumnya, ban itu menggelinding disertai hembusan angin kencang.  Aku masih diam. Beberapa saat kemudian, aku dikagetkan lagi dengan adanya tongkat yang berjalan melintas di depanku.  Aku mulai curiga, tapi aku diamkan saja.  Sesaat kemudian kembali ada dua roda melintas di depanku lagi.  Akupun tetap tenang, tidak mempedulikannya.

Selang beberapa menit, tiba-2 terdengan adzan subuh dari perkampungan.  Akupun membangunkan Doni dan mengajak Doni kembali ke gubung itu.
Setelah sampai di gubug it, Doni ditanya oleh bang Samin, “bagaimana?, dapat firasat apa), tanya bang Samin kepada Doni.  Lalu Doni menjawab “tidak ada apa-apa bang”. Lalu bang Samin bertanya kepadaku “bagaimana? Mendapatkan firasat atau kejadian apa?, tanya bang Samin.  Lalu aku menceritakan  apa yang aku alami kepada bang Samin,

Mendengar apa yang aku ceritakan, bang Samin menjelaskan bahwa kursi yang melayang di depanku melambangkan angka 4, lalu roda menunjukkan angka 0, tongkat menujukkan angka 7 dan roda dua roda menunjukkan angka 8. Jadi kode angkanya adalah 4078.

Setelah mendapatkan penjelasan, lalu Doni pamit pulang.  Sebelum pulang ia berjanji kepada bang Samin bahwa kalau ia menang dan ia mendapatkan hadiah uang, maka ia akan membelikan bang Samin sebuah televisi. Lalu kamipun kembali pulang ke Jakarta.

 Keesokan harinya, Doni memasang angka kode judi yang ia dapatkan dan ia menang serta mendapatkan hadiah milyaran rupiah.  Doni mendadak jadi orang kaya.  Uang yang ia dapatkan digunakannya untuk membeli sebuah rumah dan sepuluh buah mobil armada Angkutan Kota, ia yang semula sebagai Supir mobil Angkutan kota, mendadak ia menjadi Juragan mobil Angkutan Kota.  Sejak itu aku tak pernah bertemu Doni lagi.

Tetapi itu tidak berlangsung lama. Hanya dalam waktu dua tahun, rumah dan semua mobil armada Angkutan Kota yang ia miliki dari hasil Judi Togel itu habis ia jual, Doni bangkrut, dan kini ia kembali menjadi Supir mobil Angkutan Kota lagi.

Saat ia kembali menjadi supir angkutan kota lagi, ia datang ke rumahku dalam keadaan lusuh untuk meminjam uang buat keperluan bayar uang kontrakan rumah. Akupun kaget dengan kondisinya. Lalu ia menceritakan perjalanan usahanya, ia tak tahu kenapa bisa bangkrut.  Iapun minta maaf karena saat ia kaya ia melupakanku. Lalu aku bertanya kepadanya “apa kamu sudah membelikan bang Samin televisi seperti yang pernah kamu janjikan?”, “wah iya, aku bener-bener lupa Wel, kenapa kamu gak ngingetin aku?, apa karena itu aku bangkrut?”. Aku hanya bilang “wallahu a’lam bis shawab, tapi yang penting menurutku kembalilah kamu ke jalan yang benar, bertaubatlah sebelum kau terlambat, masih ada waktu”, kataku sambil memberikan uang kepdanya buat keperluannya membayar uang kontrakan rumah.  Lalu ia berpamitan pulang, dan hingga kini aku tak pernah bertemu lagi.

Sebagai kawan, aku hanya bisa bermohon kepada Tuhan agar Tuhan berkenan mengampuninya dan menunjukkan jalan yang benar kepadanya.

Demikianlah kisah Cerita Mendadak Menjadi Juragan Mobil Angkutan Kota dalam Sekejap, terima kasih telah membacanya dan semoga dapat menghibur anda.

Kamis, 27 Juni 2013

Cerita Pengalaman Diinjak Hantu Gondoruwo

Cerita Pengalaman Diinjak Hantu Gondoruwo ini saya angkat dari pengalaman saya 7 tahun yang lalu saat tidur di kios tempat usaha saya. Mungkin Pengalaman tidur terasa badan dihimpit / ditindih mugkin pernah anda rasakan dan mengakibatkan seseorang itu terasa tidak dapat bangun, bergerak dan menjerit.  Hal ini pula yang pernah saya alami saat tidur di kios tempat saya bekerja. Ini adalah pengelaman pertama saya melihat makhluk yang katanya bernama gondoruwo.  Berikut ini adalah Cerita Pengalaman Diinjak Hantu Gondoruwo.

Nama saya khairun, sejak tujuh tahun yang lalu saya membuka usaha jasa pengetikan dan rental komputer di sebuah kios yang ada di salah satu komplek perumahan di bilangan Kalimalang Jakarta Timur.  Saya membuka usaha pengetikan dan rental komputer bersama dua orang kawan saya yang bernama Ade dan Adi.



Suatu malam,  tepatnya malam Jum’at tanggal 19 Januari tahun 2006, kami bertiga, saya, Adi dan Ade, tidur di kios itu karena malam sudah larut dan jam dinding sudah menunjukkan angka jam 00.30. Kamipun tidak mengalami kesulitan untuk segera lelap karena badan sudah letih setelah kerja seharian bahkan hingga larut malam.

Di tegah pulasnya tidur, tiba-tiba saya merasa ada himpitan yang menyebabkan saya merasa sesak untuk bernafas sehingga saya terbangun. Saat mata saya terbuka, saya masih sangat teringat dengan jelas saat itu mata saya yang memandang ke atas tertuju pada wajah yang seram dengan tubuh yang besar hitam dan berbulu lebat. Saya juga melihat dan merasakan bahwa yang membuat saya merasa sesak adalah kakinya yang besar dan berbulu menginjak perut dan dada saya.  Saya langsung berontak dan berteriak sambil menyingkirkan kaki itu dari perut .  Saya berhasil melepaskan diri dari injakan kaki gondoruwo itu.

Teriakan saya ternyata membangunkan kedua rekan saya, Adi dan Ade yang tidur di sebelah saya.  Adi, yang memang memiliki kemampuan penglihatan terhadap makhluk gaib, segera tanggap terhadap situasi yang terjadi.  Adi lalu kemudian komat-kamit sebentar membaca mantera atau do’a lalu ia berbicara keras dan membentak“Hei, kamu jangan sembarangan di sini, kami yang punya kuasa di tempat ini, jika kamu tidak segera pergi dari tempat ini jangan salahkan aku jika aku hajar kamu”.

Setelah adi berteriak mengusir, makhluk tinggi besar hitam berbulu lebat itu menghilang dari penglihatan saya.  Lalu Adi membantu  menenangkan saya dengan menyodorkan segelas air minum.  Kemudian saya bertanya kepada Adi “itu tadi apaan Di, serem banget”, “ya itu namanya Hantu Gondoruwo, emang kamu ngelihat tadi?”, jawab Adi sambil bertanya kepada saya. “ya, aku lihat jelas banget”, jawab saya. “Itu tadi memang Gondoruwo yang tinggal di sini, tempat ini lama tidak ditempati bangsa manusia jadi dia tinggal di sini, tapi tenang saja kamu, dia sudah pergi kok, gak bakalan berani nalik lagi.  Dia pindah ke kebun sana”, kata Adi.

Sementara Ade, yang merasa tidak melihat apa-apa dan bahkan merasa terganggu tidurnya hanya berkata “kalian malam-malam begini bikin ulah aja, ribut apaan sih, pakai teriak segala”, dan sayapun segera manjawab dengan keras “bikin ulah apaan, aku diinjak gondoruwo tau”. “Ah kau ngimpi kali, mana ada Gondoruwo di jaman begini,  Ini jaman komputer coy, bukan jaman purba” katanya sambil menutupkan selimut ke wajahnya untuk kembali tidur.  Adi hanya tersenyum melihat kelakuan si Ade..

Kejadian tersebut tidak membuat saya takut tidur di tempat tersebut karena di tempat itulah kami selalu bermalam, dan sampai kini kejadian itu tak pernah terulang lagi karena menurut Adi, si Gondoruwo sudah pergi dari tempat kami itu.

Demikianlah Cerita Pengalaman Diinjak Hantu Gondoruwo ini, terimakasih telah membacanya, dan semoga dapat menghibur anda.

Rabu, 26 Juni 2013

Kisah Tragis Ki Semar, Penunggu Pohon Beringin Angker

Kisah Tragis Ki Semar, Penunggu Pohon Beringin Angker.  Adalah cerita yang diangkat dari sebuah kisah yang melegenda terkait keberadaan pohon beringin tinggi dan besar yang ada di kampungku.   Di bawah Pohon beringin itulah tempat ku bermain semasa kecilku. Orang-orang di kampungku selalu berkata bahwa beringin tua itu ada penunggunya yang bernama "Ki Semar". Konon, ki semar adalah nama panggilan seorang Demang di zaman VOC saat VOC masih bercokol di bumi ibu pertiwi ini.  Berikut adalah Cerita Kisah Tragis Ki Semar, Penunggu Pohon Beringin Angker..

Menurut cerita, Demang Ki Semar bunuh diri menggantungkan lehernya di atas pohon itu karena kekecewaannya terhadap istrinya. Istrinya yang cantik telah berselingkuh dengan perwira muda kerajaan belanda yang dikenal bernama Menir Gobang. Kata orang-orang di kampungku, Menir Gobang adalah perwira muda yg membawahi satu kompi tentara kompeni di benteng batavia di Cisadane, tepatnya di daerah Pasar Baru.



Kegantengan dan kegagahan Menir Gobang sangat memikat hati setiap wanita di saat itu. Apalagi ketika dia memakai seragamnya. Dengan pangkat di bahunya yg kekar, berwarna ke-emasan, Seragam kompeni yang berwarna biru langit dan sepatu boot nya menambah kewibawaan nya. Senjata pistol di pinggang kanan melebihkan nilainya sebagai seorang pria sejati.

Masyarakat memanggilnya Menir Gobang karena dia acapkali meminta uang jago dari pedagang-pedagang yang berdagang di sekitaran pasar lama dan kali Cisadane. Gobang adalah istilah lain dari uang.

Rasa kekecewaan ki semar sangatlah pantas. dengan hati yg meradang tak bisa berbuat apa-apa ketika isterinya yang berparas ayu itu berpaling ke Menir Gobang. Dibawah cengkraman kolonial yg tak habis-habisnya menyedot sum-sumnya sedari kecil dia tak pernah tahu arti kemerdekaan mengemukakan pendapat, berbicara lantang atau mengkritik siapapun. Yang dia tahu hanya umpatan dan cercaan berbahasa belanda. Semenjak bersekolah di HIS, MULO,  dia sering di permainkan oleh anak petinggi VOC. dia masih bisa bertahan terhadap siksaan2 batinnya. Tapi tidak untuk perselingkuhan istrinya yg amat sangat dia cintai. habis sudah riwayatnya kini, hanya pohon beringin tua itu lah yg jadi saksi kesedihan nya. Lalu mengantarkan nyawanya keharibaan sang Maha penguasa.

Kembali pada keangkeran pohon beringin, beberapa orang dikampung ku tak ada yg berani berada di sekitar pohon beringin. Melihat pohonnya pun darah mereka berdesir dan langsung memalingkan muka. Seakan-akan  jasad Ki Semar masih tergantung di pohon itu.

Mungkin hanya aku dan beberapa kawan ku yg berani bermain di situ. kami sering tidur-tiduran di bawah pohonnya yg rindang dengan tali seperti akar yg menjuntai ke bumi. kami tak pernah merasa takut akan cerita orang kampung yg selalu menceritakan keangkeran pohon beringin ini. Kami malah menjadikan tempat itu sebagai markas.

Pernah suatu kali Uudin temanku anak pak ustad melihat ada seorang kakek tua bungkuk di situ. Ketika itu malam Jumat Kliwon.  Seperti biasa, bila malam jumat ada pengajian yg biasanya di lakukan di langgar kecil di tengah kampung. Kami di suruh pak ustad mengaji yasin.

Alih-alih Yasinan, kami malah janjian untuk bertemu di bawah pohon beringin itu, sebab banyak burung puyuh kalau malam tiba. Wahyu,  temanku suka sekali menangkap burung-burung itu. lalu membakarnya hingga aromanya membuat perut kami keroncongan.

Ketika janjian, udin datang paling awal. Dia termenung dengan wajahnya yg kesal. Aku lupa akan janjiku untuk bertemu di sana, wahyu pun sama....dan teman-teman yang lain pun tidak boleh keluar rumah oleh orang tuanya.

Tiba-tiba ada menepuk bahu Udin, entah darimana datangnya orang itu. "Sedang apa duduk disini nak?" ooohh....udin pucat pasi...dilihatnya kakek tua itu melayang-melayang di depan matanya. Tanpa bisa menjawab, Udin langsung tak sadarkan diri dan terjatuh di sisi pohon beringin. Keesokan harinya, Mak Rumput yg biasa berjualan nasi uduk keliling menemukannya tengah tertidur di bawah pohon itu.

Semenjak kejadian itu udin benar rajin mengaji dan enggan bermain di sekitar pohon itu lagi, tapi bagi kami tak masalah, kami tetap bermain di bawah pohon itu.Kini,   pohon beringin tua itu hampir roboh menyisakan cerita Ki Semar yang diceritakan masyarakat kampung turun temurun.

Demikianlah dan terimakasih telah membaca Kisah Tragis Ki Semar, Penunggu Pohon Beringin Angker, semoga dapat menghibur anda.

Minggu, 23 Juni 2013

Cerita tentang Mahasiswa yang Menolong Ibu Jelangkung

Untuk kita yang tinggal di Indonesia yang masih kental dengan klenik, permainan jelangkung bukan sesuatu yang asing terdengar di telinga kita. Kali ini saya akan menyajikan sebuah kisah yang berjudul Cerita Mahasiswa yang Menolong Ibu Jelangkung.  Cerita ini diangkat dari pengalaman seseorang yang bernama Sigit tentang pengalaman pertama kali bermain mengundang Jelangkung bersama kawan-kawannya semasa ia masih kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri di Solo.  Jelangkung yang datang atas undangannya adalah ruh seorang anak yang berusia 8 tahun, hingga akhirnya Pak Sigit dan kawan-kawanya harus melakukan berbagai upaya untuk membantu Ibu Jelangkung. Berikut adalah Cerita Mahasiswa yang Menolong Ibu Jelangkung.

Waktu itu, sebenarnya saya tidak begitu percaya dengan cerita mengenai Jelangkung, tapi karena sedang libur, teman-teman satu kos mengajak untuk bermain mengundang jelangkung, dan karena semua teman setuju, maka saya juga setuju untuk bermain Jelangkung.



Kami berbagi tugas untuk mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan untuk permainan Jelangkung ini.  Karena dilaksanakan secara bersama-sama, maka dalam waktu kurang dari satu jam semua perlengkapan telah siap.

Karena semua peralatan sudah siap, maka mantera pemanggilan jelangkung kami baca secara bersama-sama, dan setelah tiga kali kami baca mantera tersebut maka datanglah Jelangkung itu.  Begitu Jelangkung datang, seorang kawan bernama Joni yang bertugas menanyai Jelangkung mulai melaksanakan tugasnya.  Jelangkung akan menjawab dengan menulis di papan tulis dengan menggunakan kapur tulis yang telah tersedia.

Joni: “Siapa namanu?”,

Jelangkung: “Sudarno”.

Joni: “Berapa tahun Umurmu?”

Jelangkung: “8 tahun”.

Joni: “Kenapa kamu mati ?”

Jelangkung: “kecelakaan”.

Joni: “Siapa nama ibumu?”

Jelangkung: “Sumarni”.

Joni: “Kamu minta apa?”

Jelangkung: “Tolonglah ibu saya”.

Joni: “Ibumu dimana?”.

Jelangkung: “(menulis  nama tempat lokalisasi di Solo)”.

Joni: “Bagaimana cara membantunya?”

Jelangkung: “beri uang 60 ribu”.

Joni: “kami tidak punya uang sebanyak itu”.

Jelangkung: “(menulis 4 huruf kode Judi Porkas)”.

Lalu Jelangkung tiba-tiba pergi.  Kami semua terbengong, kami kumpulkan semua uang yang ada untuk membeli kupon judi Porkas.  Lalu pada hari pengundian kupon, kami membeli kupon Porkas dengan kode yang kami dapatkan.  Kami harap-harap cemas menanti pengumuman pemenang judi Porkas, dan ternyata TIDAK KELUAR alias kalah.  Kami panik karena uang kami habis.

Selang tiga hari, kami panggil lagi Jelangkung, dan yang datang kembali kebetulan adalah Sudarno lagi.  Kami protes karena kode tidak keluar, lalu sudarno menjawab dengan tulisan ‘JANGAN SERAKAH”.

Dengan jawaban tu kami paham bahwa kami hanya boleh beli kupon untuk mendapatkan uang sebesar Rp. 60.000,-, tidak boleh lebih.  Lalu kami minta kode Porkas lagi ke Jelangkung dan jelangkung memberi kode lagi.  Setelah member kode, Jelangkung pergi.

Pada hari pengundian, kami membeli kupon Porkas dengan kode yang telah kami dapatkan, dan ternyata kode keluar sehingga kami mendapatkan uang sebesar Rp. 60.000.  Setelah kami dapatkan uang tersebut, kami mencari Sumarni, ibu si Jelangkung di lokalisasi yang telah disebut.  Dan benar, setelah bertanya ke sana kemari ternyata si Sumarni benar ada di situ, namun tidak bisa langsung bertemu dengan Sumarni karena sedang keluar.

Setelah sekitar 4 minggu, kami baru bisa bertemu dengan Sumarni, dan dia membenarkan bahwa ia memiliki anak bernama Sudarno yang telah mennggal 3 tahun sebelumnya dan ia membenarkan bahwa ia memang membutuhkan uang sebesar Rp. 60.000 untuk modal dagang telur Asin.

Kami menyerahkan uang Rp. 60.000 kepada Sumarni sesuai pesan Sudarno si Jelangkung, dan Sumarni pun kini sudah menjadi pedagang dan telah keluar dari lembah hitam.

Terima kasih telah membaca Cerita tentang Mahasiswa yang Menolong Ibu Jelangkung ini, semoga dapat menghibur anda.

Cerita dan Fakta Permainan Jelangkung

Cerita mengenai Jelangkung mungkin sudah banyak yang mendengar,  dan cerita tentang Jelangkung ini memang tersebar luas di masyarakat. Permainan gaib memanggil arwah atau roh untuk berkomunikasi atau jelangkung sudah menjadi mainan yang sering dibicarakan. Walaupun zaman sudah maju dengan teknologi canggih, permainan yang melibatkan makhluk gaib memberi tantangan tersendiri. Berikut ini adalah Cerita dan Fakta Permainan Jelangkung.

Jelangkung adalah permainan tradisional memanggil arwah atau roh masuk ke dalam media tertentu (boneka batok kelapa, boneka yang diberi pakaian dan spidol, media berupa batang pisang, jangka, koin dan sebagainya). Ada mantra pemanggil jelangkung yang harus diucapkan. Jika mantra ini berhasil, maka boneka batok kelapa atau media apapun akan bergerak dengan sendirinya.



Cerita tentang Jelangkung rupanya bukan sekedar cerita bohong atau mengada-ada karena dalam cerita itu ada anggota masyarakat yang terlibat. Entah kalimat apa yang tepat untuk digunakan dalam kasus ini, permainan atau ritual, yang jelas dalam cerita tentang Jelangkung ini ada ritualnya dan ritual Jelangkung ini biasanya hanya untuk bermain-main belaka.

Welly, 63 th, warga Menteng Jakarta Pusat menceritakan kepada infomistik saat ditemui di kiosnya bahwa mulanya dia tidak percaya adanya mahluk gaib yang bisa masuk ke peralatan-peralatan dapur yang biasa digunakan dalam permainan Jelangkung.  “Ini bukan sekedar cerita orang tetapi ini salah satu pengalaman hidup yang saya lakukan.  Suatu malam sehabis mengaji saya dan kawan-kawan, waktu itu kami berlima, sedang berkumpul di sebuah tanah lapang di dekat rumah guru ngaji saya, lalu ada kawan yang punya ide main Jelangkung.  Kontan saja semua tertarik dan segera mengumpulkan barang-barang peralatan dapur, ranting, tali, kertas dan pensil.  Dalam waktu singkat semua peralatan dirangkai dan sudah siap untuk dimainkan.  Namun ketika semua sudah siap, kawan-kawan tidak ada yang berani memegang peralatan tersebut dan akhirnya saya yang jadi pemegang peralatan itu dan kami berlima membaca mantera untuk memanggil Jelangkung.  Setalah mantera kami baca tujuh kali, Jelangkung datang.  Peralatan yang saya bawa terasa lebih berat dan pensil menunjuk ke kertas”. Cerita  Welly kepada infomistik, Minggu 20/01/2013.

“setelah Jelangkung datang saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada Jelangkung dan dia (Jelangkung-red) bisa menjawab dengan menggerakan pensil untuk menulis di kertas yang sudah tersedia”. Tambah Welly. Ditanya tentang pertanyaan apa yang diajukan waktu itu, Welly menjawab “ya namanya juga kita masih anak-anak, yang kami tanyakan ya seputar siapa namanya, umur berapa, kapan matinya, mati dimana dan matinya karena apa. Yang datang waktu itu namanya “off-the record” yang meninggal karena dibunuh oleh perampok”.  Cerita Welly.

Cerita tentang pertanyaan yang diajukan kepada Jelangkung memang beragam, mulai dari sekedar tanya identitas diri, tapi ada juga yang bertanya tentang nomor judi yang bakal keluar.  Lalu apa sebenarnya Jelangkung itu?.

Mitos tentang Jelangkung kuat dugaan berasal dari sebuah kepercayaan bangsa China terhadap adanya kekuatan roh Poyang dan Moyang (bandingkan dengan sebutan: Nenek Moyang) yaitu 'Cay Lan Kung' dan 'Cay Lan Tse'. Sementara Untuk persoalan kepercayaan serupa itu, di Jawa dikenal istilah Ni Towong. Hal ini bisa dipandang sama disebabkan oleh kisah mitos dan kepercayaan yang menyelimuti keduanya tidak ada perbedaan.

'Cay Lan Kung' atau yang kita kenal sekarang dengan nama Jelangkung, di tempat asalanya (China) adalah sebuah ritual memanggil roh Poyang dan Moyang yang dipercaya berperan sebagai pelindung anak-anak. Roh Poyang dan Moyang itu dipanggil agar masuk ke sebuah boneka kayu yang tangannya dapat digerakkan. Pada ujung tangan boneka tersebut diikatkan sebuah alat tulis. Boneka kayu itu juga dihiasi dengan pakaian manusia, dikalungi kunci dan dihadapkan ke sebuah papan tulis. Apabila pada saat si boneka tersebut menjadi berat, yang menurut mereka menjadi pertanda bahwa boneka itu telah dirasuki roh, dan bergerak mengangguk sebagai pertanda setuju setelah ditanyakan siap tidaknya untuk ditanyai, jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang diajukan akan dituliskan oleh si roh yang merasuki boneka tersebut pada papan tulis yang disediakan.

Dengan latar belakang kepercayaan yang sama, di Jawa, ritual Ni Towoh adalah ritual pemanggilan roh serupa ritual Cay Lan Kung tadi. Sementara media yang digunakan untuk menampung roh yang dipanggilnya adalah lewat gayung-sibur penyauk air yang diiringi dengan nyalaan perapian. Sementara itu, kita mengenal bahwa pada jaman dulu gayung-sibur itu terbuat dari tempurung kelapa yang digagangi kayu. Dan itulah sebabnya kenapa pada perkembangan mitos Cay Lan Kung di Indonesia sekarang lebih dikenal dengan ritual pemanggilan roh lewat boneka berkepala tempurung kelapa yang didandani pakaian.

Terima kasih terlah membaca Cerita dan Fakta Permainan Jelangkung.ini dan semoga dapat menghibur anda.