Nama saya khairun, sejak tujuh tahun yang lalu saya membuka usaha jasa pengetikan dan rental komputer di sebuah kios yang ada di salah satu komplek perumahan di bilangan Kalimalang Jakarta Timur. Saya membuka usaha pengetikan dan rental komputer bersama dua orang kawan saya yang bernama Ade dan Adi.
Suatu malam, tepatnya malam Jum’at tanggal 19 Januari tahun 2006, kami bertiga, saya, Adi dan Ade, tidur di kios itu karena malam sudah larut dan jam dinding sudah menunjukkan angka jam 00.30. Kamipun tidak mengalami kesulitan untuk segera lelap karena badan sudah letih setelah kerja seharian bahkan hingga larut malam.
Di tegah pulasnya tidur, tiba-tiba saya merasa ada himpitan yang menyebabkan saya merasa sesak untuk bernafas sehingga saya terbangun. Saat mata saya terbuka, saya masih sangat teringat dengan jelas saat itu mata saya yang memandang ke atas tertuju pada wajah yang seram dengan tubuh yang besar hitam dan berbulu lebat. Saya juga melihat dan merasakan bahwa yang membuat saya merasa sesak adalah kakinya yang besar dan berbulu menginjak perut dan dada saya. Saya langsung berontak dan berteriak sambil menyingkirkan kaki itu dari perut . Saya berhasil melepaskan diri dari injakan kaki gondoruwo itu.
Teriakan saya ternyata membangunkan kedua rekan saya, Adi dan Ade yang tidur di sebelah saya. Adi, yang memang memiliki kemampuan penglihatan terhadap makhluk gaib, segera tanggap terhadap situasi yang terjadi. Adi lalu kemudian komat-kamit sebentar membaca mantera atau do’a lalu ia berbicara keras dan membentak“Hei, kamu jangan sembarangan di sini, kami yang punya kuasa di tempat ini, jika kamu tidak segera pergi dari tempat ini jangan salahkan aku jika aku hajar kamu”.
Setelah adi berteriak mengusir, makhluk tinggi besar hitam berbulu lebat itu menghilang dari penglihatan saya. Lalu Adi membantu menenangkan saya dengan menyodorkan segelas air minum. Kemudian saya bertanya kepada Adi “itu tadi apaan Di, serem banget”, “ya itu namanya Hantu Gondoruwo, emang kamu ngelihat tadi?”, jawab Adi sambil bertanya kepada saya. “ya, aku lihat jelas banget”, jawab saya. “Itu tadi memang Gondoruwo yang tinggal di sini, tempat ini lama tidak ditempati bangsa manusia jadi dia tinggal di sini, tapi tenang saja kamu, dia sudah pergi kok, gak bakalan berani nalik lagi. Dia pindah ke kebun sana”, kata Adi.
Sementara Ade, yang merasa tidak melihat apa-apa dan bahkan merasa terganggu tidurnya hanya berkata “kalian malam-malam begini bikin ulah aja, ribut apaan sih, pakai teriak segala”, dan sayapun segera manjawab dengan keras “bikin ulah apaan, aku diinjak gondoruwo tau”. “Ah kau ngimpi kali, mana ada Gondoruwo di jaman begini, Ini jaman komputer coy, bukan jaman purba” katanya sambil menutupkan selimut ke wajahnya untuk kembali tidur. Adi hanya tersenyum melihat kelakuan si Ade..
Kejadian tersebut tidak membuat saya takut tidur di tempat tersebut karena di tempat itulah kami selalu bermalam, dan sampai kini kejadian itu tak pernah terulang lagi karena menurut Adi, si Gondoruwo sudah pergi dari tempat kami itu.
Demikianlah Cerita Pengalaman Diinjak Hantu Gondoruwo ini, terimakasih telah membacanya, dan semoga dapat menghibur anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar