Sabtu, 29 Juni 2013

Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang

Foto Ilustrasi Hantu Kuntilanak
Terlebih dahulu aku perkenalkan diri kepada para pembaca setia infomistik di mana saja berada.  Namaku Khairun, tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur.  Kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku mengusir Hantu Kuntilanak dengan ikat pinggang.  Peristiwa ini terjadi sekitar tiga bulan yang lalu, kejadiannya di rumahku di Pondok Kopi.  Malam itu, anakku yang baru berusia 3 bulan tidak bisa tidur dan menangis seperti ketakutan dan pandangannya tertuju ke arah tertentu, akupun mengikuti arah pandangan anakku dan aku melihat sosok wanita bergaun putih dengan rambut awut-awutan memandang ke arah anakku.  Aku tahu bahwa dia adalah hantu kuntilanak, ia memandangi anakku dan menakut-nakutinya sehingga anakku rewel dan menangis karena ketakutan. Maka aku mengusirnya dengan menggunakan ikat pinggang,  Berikut ini adalah Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang.



Cerita mengenai hantu memang seru, ada yang percaya dan ada pula yang tidak percaya terhadap cerita-cerita tentang hantu. Mereka yang tidak percaya terhadap cerita-cerita hantu karena mereka belum pernah bertemu atau melihat hantu, sedang bagi mereka yang pernah bertemu hantu, mereka percaya cerita-cerita tentang hantu. Ya, tidak semua orang pernah melihat hantu.  Kali ini mata batin infomistik akan berbagi cerita tentang salah satu hantu terkenal di Indonesia yaitu Hantu Kuntilanak.  Cerita ini dikirim oleh Kahirun, pembaca setia infomistik yang tinggal di Jakarta Timur.  Berikut adalah ceritanya.

Terlebih dahulu aku perkenalkan diri kepada para pembaca setia infomistik di mana saja berada.  Namaku Khairun, tinggal di Pondok Kopi, Jakarta Timur.  Kali ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku mengusir Hantu Kuntilanak.  Peristiwa ini terjadi sekitar tiga bulan yang lalu, kejadiannya di rumahku di Pondok Kopi.

Waktu itu, seperti biasa aku pulang kerja dan baru sampai di rumah  kira-kira jam 11 Malam.  Setelah  ambil air wudlu lalu aku shalat Isya’.  Usai shalat Isya, aku masuk kamar untuk  beristirahat karena badan sudah sangat lelah setelah seharian kerja dan menempuh perjalanan pulang yang memakan waktu satu setengah jam.

Saat aku masuk kamar, kulihat anakku yang baru berusia satu tahun itu menangis, sementara istriku terlihat sedang pulas dalam tidurnya.  Aku gendong anakku untuk agar ia diam dan tidur kembali, tapi upayaku menggendong dan menenangkannya tidak berhasil membuatnya berhenti dari tangisnya.  Lalu aku tidurkan anakku di sampingku dan aku perhatikan anakku sambil bertanya kepadanya “ada apa?”.  Walaupun anakku belum bisa berbicara dengan jelas, tapi aku bisa berkomunikasi dengan anakku menggunakan bahasa batin.

Mungkin dia memahami pertanyaanku, dia meoleh ke sudut kamar sambil tetap dengan tangisnya.  Akupun mengikuti arah pandangan anakku ke sudut kamar, dan ya, ada sosok perempuan berbaju putih panjang, ya, hantu kuntilanak sedang melihat sambil melotot ke arah anakku. Karuan saja anakku rewel.  Secara spontan aku membentak hantu kuntilanak itu “sana pergi !, sana pergi!”, bentakku, tapi hantu kuntilanak itu diam saja.  Tanpa sadar tanganku meraih ikat pinggangku yang tergeletak di meja, lalu aku pukulkan ikat pinggangku yang sudah di tanganku ke arah hantu kuntilanak itu sambil membentaknya “sana pergi!, awas kalau tidak pergi!”, bentakku lagi dengan penuh kemarahan, dan  hantu kuntilanak itupun pergi dan tidak kembali lagi.

Setelah hantu kuntilanak itu pergi, aku gendong lagi anakku dan aku beri ia minum air putih, akhirnya anakku berhenti dari tangisnya dan terlelap tidur lagi.  Aku rebahkan anakku di antara aku dan istriku, dan akupun segera terlelap dalam tidurku karena memang sangat lelah.

Begitulah cerita tentang pengalamanku bertemu dan mengusir hantu kuntilanak.  Aku memang pernah bertemu dengan makhluk-makhluk gaib, terutama saat aku bermalam di gunung, maklum, aku memang memiliki hobi mendaki gunung dan sering bermalam di gunung. Selama ini setiap aku bertemu dengan makhluk gaib atau hantu, aku hanya membiarkan saja mereka karena aku merasa tidak terganggu oleh mereka. Baru dalam peristiwa malam tersebut aku mengusir hantu karena hantu kuntilanak tersebut mengganggu dan manakut-nakuti anakku.

Jadi menurutku, sebenarnya tidak perlu ada rasa takut terhadap hantu.  Yang namanya hantu ya wajar kalau menakut-nakuti kita, namanya juga hantu.  Tapi kalau kita tidak takut, maka si hantu yang malah takut sama kita.

Terima kasih telah membaca Cerita Mengusir Hantu Kuntilanak dengan Ikat Pinggang ini, dan semoga dapat menghibur anda,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar